Rabu, 24 Juni 2015

EDISI - 64 KAMIS

Edisi, 64
Kamis Juli 2015

KESEJATIAN FITRI ADALAH ROMADLON

“ Sayyiduna Muhammad Rosuulullah Lil Alamin”
(Junjungan kita Kanjeng Rosul Muhammad S.A.W adalah utusan Allah untuk seluruh alam)
Kesederhanaan dalam berfikir adakalanya tidak menghasilkan khasanah keilmuan yang mendalam untuk sanggup menyelusuri semua akar permasalahan yang selalu kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sudah menjadi trend ataupun tradisi tahunan, dimana dengan datangnya bulan romadlon menjadikan sebuah pemandangan tersendiri dan seakan merubah cara berfikir menjadi luas akan tetapi sejatinya sempit dan miskin makna. Romadlon tidak akan pernah usai dan habis untuk dikaji.  Secara umum kita bisa dapatkan banyak kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bulan suci romadlon, bahkan mulai dari yang menamakan kalangan bawah, kalangan atas, media cetak, media elektronik, seakan berjejal kebingungan dan sibuk membuat acara dalam rangka bulan suci ramadlon. Dan yang paling fenomena bermunculan para penceramah-penceramah baru yang selalu ada yang nongkrongi setiap penceramah, beranggapan bahwa masyarakat pada saat bulan romadlon mendadak blo’on, mendadak seakan bahwa masyarakat yang paling berdosa dan paling bersalah, sehingga suguhan masyarakat dari penceramah ya begitu-begitu saja. Kalau kita bicara baik bisa jadi itu baik namun apakah kebaikan itu melingkup seluruhnya, jangan-jangan baik hanya menurut pandangan manusia itu sendiri, bukan menurut dari segi pandangan Alloh Swt..?  Seakan menjadi kewajaran sekaligus kekhawatiran manusia ketika datang bulan romadlon dalam artian menjelang hari lebaran, justru kecenderungan ugal-ugalan, sepertinya tidak akan ada hari lain, keinginannya semua untuk persiapan lebaran, bahkan yang miris lagi manusia lebih takut ketika belum bisa membeli baju ataupun perabotnya yang baru ketimbang takut tentang kepada siapa yang telah menciptakan bulan penuh ampunan, sehingga lupa kesejatian makna dari kefitrian tersebut, sehingga lupa atau mungkin terabaikan atau justru memang belum tahu bahwa, “ KESEJATIAN FITRI ADALAH ROMADLON”. Pertanyaanya kenapa demikian....? Mari kita kaji bersama-sama sekaligus sebagai bahan renungan kita semua. Jadi apakah bisa juga diartikan bahwa Idul Fitri (lebaran) adalah justru terletak pada bulan suci Romadlon itu sendiri bukan pada lebarannya....? jawabnya “ YA” sejatinya demikian. Lantas apa yang menjadikan dasar dari pemahaman tersebut dan pemahaman semacam apa sehingga muncul khasanah keilmuan yang berbeda dari pandangan pada umumnya. Sekarang begini apakah ada bulan penuh ampunan, penuh berkah, penuh maghfiroh selain bulan suci Romadlon, dan apakah ada bulan yang Alloh Azza Wajalla menjajikan pahala-pahala besar yang luar biasa kalau kita bicara tentang pahala, dan apakah ada selain bulan suci Romdlon Alloh Swt menurunkan malam yang sangat luar biasa bagi yang mendapatkannya yakni malam lailatul qodar. Bahkan apakah ada bulan selain bulan suci Romadlon dimana Alloh Swt memberi keringanan terhadap orang-orang yang disiksa dalam neraka untuk dihentikan untuk menerima keringanan di dalam bulan suci Romdlon, dan satu hal lagi biar jelas dan gamblang apakah ada di bulan lain bahwa syetan-syatan dibelenggu untuk tidak menggoda manusia. Berkaitan dengan syetan yang sudah dibelenggu kok manusia masih melakukan kemaksiatan itu bukan karena di goda syetan akan tetapi karena menuruti keinginan ego dan nafsunya yang mengajak kita untuk tetap bermaksiat, walaupun syetan sudah dibelenggu.
Kembali ke akar permasalahan, sekarang kita renungkan dan camkan apakah ada bulan-bulan yang melingkupi seperti bulan suci romadlon seperti yang teruraikan diatas. Dan kenapa juga dikatakan bulan suci, dan suci itu apa, bukankah suci sama dengan fitri/fitroh...? berarti bahwa kesejatian ataupun hakekat fitri itu terletak pada Romadlon itu sedniri. Pada buletin yang silam bahwa kita menyampaikan tentang proses menuju kefitrian di dalam berpuasa di bulan suci romadlon, akan tetapi untuk buletin yang ini kita berbicara dan sengaja menguarai tentang letak yang sesungguhnya dari kefitrian (kesucian, kembali suci) tersebut.  Jadi kesimpulannya fitri terjadi tidak pada lebaran, bahwa fitri terjadi pada saat romadlon. Bahkan para sahabat pernah menyampaikan “ semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan bulan suci Romadlon yang akan datang” bukan lebaran yang akan datang, nah... ada apa sebenarnya dan mengandung peristiwa apa. Dari khasanah lain sebagai penguat bahwa kesejatian Fitri adalah romadlon adalah dengan adanya puasa syawal (puasa sunah syawalan) pasca lebaran pertama, kenapa demikian karena bagi yang memahami konteks kesucian mereka-mereka takut evoria/berlebihan memaknai lebaran sehingga mereka-mereka berusaha menjaga kesucian itu sendiri. Jadi sekarang semakin jelas dan semoga kita tidak tergolong orang-orang yang hanya menuruti ego dan nafsunya dalam rangka menyikapi setiap permasalahan. Dan semoga kita bukan golongan orang-orang yang tersesat karena berlaku berlebihan.

DIMENSI HENING
*    Apakah ada bulan selain bulan suci Romadlon dimana Alloh Swt memberi keringanan terhadap orang-orang yang disiksa dalam neraka untuk dihentikan untuk menerima keringanan di dalam bulan suci Romdlon,
**    Apakah ada di bulan lain bahwa syetan-syatan dibelenggu untuk tidak menggoda manusia.

ANGKRINGAN SUFI
Bismillahirohmanirohim :   BEDAKAH HAL INI...?
Cuaca yang tak menentu, kadang terang kadang gerimis menyirami alam di sekitar pesisir kampung angkringan,  terlihat suasana di kampung angkringan sedikit fakum karena entah kenapa kelihatannya ada tragedi yang harus disikapi, seperti menyimpan sesuatu yang membuat masyarakat angkringan pada umumnya mengalami kebingungan dan mlongo...!!! Disisi lain tak terasa sebatang rokok yang terjepit disela jemari Kang Sarengat memanjang latunya tanpa di hisap sedikitpun hingga terjatuh tak terasa seperti memendam angan-angan yang menyebrang batas penalaran.
Kang Sarengat    : Huff... hah.... (Gelisah tak menentu meremas rambut kepala)
Kang Hakekat    : Hemmm ..... Kang-kang jane Sampeyan ki kenangopo dari tadi tak matke   
kaya kebo weruh sepur mlongo tur tidak patek jelas pikiran Sampean. 



















0 komentar:

Posting Komentar