Jumat, 03 April 2015

EDISI - 05 BURDAH

Edisi 05 Burdah 
Kamis 12 Des  2013
                           
MENCINTAI ALLOH DAN ROSULLULLOH ADALAH BELAJAR MERIDLOI SEMUA KEPUTUSAN ALLOH
(SELAMAT DATANG DERITA CINTA)
Shollatun wa-taslimun wa-Azkaa takhiyati alaal-Musthofal-Mukhtar Khoiril Bariyati.
 “Laullal hawa lam-turiiq dam’aan ala dhollalii  Wa-la ariqtaa lii-dzikriil-Banni wal-Allami”
( Jika bukan karena cinta yang membara di hatimu  tak akan engkau mengalirkan derasnya air mata. Dan jika bukan karena teringat akan keindahan  dan harumnya aroma wangi kekasihmu  engkau tidak akan terjaga semalaman)
Sudah siapkah engkau menderita.? sudah teguhkah hatimu untuk mengakui bahwa Engkau mencintai Alloh dan Rosull Muhammad, sudah membajakah tekadmu untuk menghijrahkan perasaan ketergantunganmu terhadap dunia dan kemuliaan semu nafsumu sendiri..? sudah siapkah engkau mandiri dan tidak lagi disuapi untuk belajar mengeja aksara hening nuranimu yang selalu menuntunmu untuk kembali dan kembali kepada fitrahmu sebagai manusia yakni menaburkan kasih sayang dimanapun
engkau berada. Sudah sebesar apa api cintamu kepada Alloh dan Rosullulloh sehingga api cinta itu tidak lagi panas membara namun menjadi desiran wangi kesejukan rohmatan lil-alamin..? sudah kau pahamikah makna indah dan murninya ribuan kata Assalamualaikum  yang kau ucapkan kepada sesama atau hanya jadi semacam retorika belaka..? sadarkah berapa janji keselamatan yang telah kau ucapakan dan pada kenyataan entah bagaimana.?
Apakah yang kau ingat-ingat menjelang tidurmu..? Alloh dan Rosullullohkah…? kemenanganmu terhadap orang lain ataukah kekalahanmu atas nafsu egoisme (syahwat, amarah, benci, iri hati dll), Ataukah mungkin ingatan akan amaliah dan rentetan ibadah-ibadah tak ikhlasmu yang kau pamerkan..? Doa apakah yang kau ucapkan setelah sholatmu..? daftar diktean keluhan dan rentetan daftar panjang  belanja kepentingan ego kita ataukah doa panjangnya kau meminta ampunan kepada Alloh...? Sehebat, seindah apakah engkau menasehati dirimu sendiri, apakah sehebat dan seindah ketika engkau  ketika menasehati orang lain..? Sudahkah kita merendahkan diri kita  dan menyadari bahwa yang berdosa bukan hanya mereka, ia, kalian, akan tetapi justru terutama adalah diri kita sendiri. Kau bilang mencari Ridlo Alloh namun ketika Alloh memutuskan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapanmu engkau marah-marah dan tidak ikhlas menerimanya.
Kau bilang mengikuti sunah Rosulalloh tapi pahamkah engkau pada sunahnya yang paling mudah yakni mengucapkan salam dan mengasihi sesama   tanpa memper-
dulikan usia, ras, atau golongan, manusia ataupun makhluk-makhluk lainnya. Kau yang  berencana untuk memperoleh kebahagiaan dunia akherat namun kau ikutsertakankah Alloh asal muasal segala dan ujung semua kebahagiaan dunia akherat…?
Kau ikut sertakan Rosullulloh kah yang merupakan penolong nasibmu dunia akherat ketika engkau berencana untuk bahagia…? masihkah tersedia ruang di dalam kesadaran murni kita untuk sekali  saja   me-mahami   bahwa semua orang semua makhluk-makhluknya Allah memiliki kebaikan-kebaikan yang kadang mereka sembunyikan atau atas kehendak Alloh mereka diperintahkan untuk menyembunyikannya. Seberapa seringkah engkau memuhasabahi (introspeksi diri) diri sendiri dari pada memuhasabahi orang lain. Sudah berapa lamakah engkau ucapakan syahadah persaksian bahwa tiada tujuan hidup dan akhir hidup selain Alloh, bahwa tiada yang akan kau jadikan imam kehidupan dan penolong nasibmu dunia akherat selain Rosull Muhammad, namun pola kehidupan kita sama sekali tidak mencerminkan syahadah kita sendiri. Sudahkah ibadah sholatmu, puasamu, zakatmu, hajimu membawa sebuah kebaikan dan manfaat kepada sekitarmu..?
Sudahkah, berapa tahunkah engkau mengetahui bahwa Rosull Muhammad itu kekasih-Nya Alloh dan penolong nasibmu dunia akherat, akan tetapi jangankan mencintai Beliau, sedang belajar meneladani kehidupan Beliau dan mengaplikasikanya kedalam kehidupan  sehari-haripun kita belum beranjak,  benarkah engkau mau..? benarkah kau meyakini bahwa engkau mengetahui apa itu Rohmatan lil-alamin, akan tetapi pola kehidupan yang kita cerminkan sudahkah mencermin-kan Rohmatan lil-alamin…? kita meyakini bahwa kita akan menemui kematian, namun untuk belajar mengingat Alloh dan Rosululloh menjelang mati sesaat kita yakni tidurpun kita tak mau.
Atau mungkin lupa atau bahkan mungkin tak terfikirkan. jadi, masihkah engkau membuat pengakuan palsu tentang cinta dan kepatuhanmu padahal Alloh dan Rosululloh tahu persis apa isi hatimu. Jadi sudah siapkah engkau terjaga semalaman  untuk merenungi semua perbuatanmu..?
mengertikah engkau bahwa untuk belajar mencintai Alloh dan Rosull Muhammad ialah dengan berusaha meridloi semua keputusan Alloh atas hidup dunia akherat dan belajar meridloi sebuah kesulitan dan kesusahan, jadi sudah siapkah engkau mengatakan kepada dirimu sendiri, “Selamat Datang Penderitaan”.

DIMENSI HENING
*  Jika engkau memiliki hati yang sabar dan jernih, maka yang akan kau ucapkan adalah sebuah kebenaran. (Khalifa Umar Ibn Khattab)
** Berbuatlah dan tanamlah kebaikan meski orang lain menanam keburukan dan salah paham, tanamlah  kebaikan   meski   menurutmu  lahan  yang akan kau tanami penuh keburukan dan berbuatlah baik serta jangan sekali-kali kau bangga akan kebaikan yang telah kau perbuat.

0 komentar:

Posting Komentar