Sabtu, 04 April 2015

EDISI - 21 KAMIS

Edisi, 21
Kamis 6 Juni 2013

KEMULIAAN SEJATI
Dengan tangan terikat namun tetap bebas, dengan hidup dari jiwa gaib kita, namun
menjalaninya dengan jiwa-jiwa yang tampak  dengan menjadi arif sekaligus bodoh. Pengalaman
kita berisi ganda sebab kitapun berisi ganda, kita tampak dan tak tampak sebab kita hidup
dalam waktu dan sekaligus dalam kekekalan. Memang “ Biginilah Manusia Sejati ”. Mengingat
bahwa secara sosial kita di paksa mengabaikan diri kita yang sebenarnya kembali kepada jiwa
kita, merupakan suatu proses perjalanan mistis / metafisika sesungguhnya.  Sementara nafsu
kita berkembang di jalan kebebasan tanpa aturan, sehingga pemberontakan nafsu pada jiwa
semakin kuat. Karena merasakan-kupasan-kupasan yang sangat bertentangan dengan seruan Qotir
Ilahi.  Namun ketika kita menjauhi dari model-model penolakan Qotir (bisikan) nafsi seperti
kita masuk dalam padang terbuka yang di sinari Matahari, disana kita menemukan kebebasan
yang lebih besar untuk memilih jalan masing-masing menuju Tuhannya karena sejatinya
thoreqohmulah yang akan menuntun jalan kembali pada Gusti Allah. Oleh karnanya setiap
manusia mempunyai jalan pulang sendiri-sendiri walaupun konsep yang di terapkan tidak jauh
berbeda namun perjalanan kembali pada Tuhan  sebanyak nafas mahluk hidup sehingga antara
satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Dengan kata lain menjadi diri kita yang sebenarnya
menyatukan kita dengan perubahan yang terpadu keseluruhan.
Suatu perubahan yang diam-diam dalam diri kita membuat alam semesta berubah pula, mereka
terus berubah, beberapa jiwa berlayar bagaikan air jernih mereka tertuang ke dalam aliran
pembuluh darah dan terasa seperti anggur, namun di sisi lain ada kesakitan yang membuat
patah arang dalam berjalan melewati proses meremukan diri karena begitu sulit dan sakit
sama seperti pada aksara Jawa (THA)  dan (NGA)
(THA)  Toto Ati,  Toponing kaweruh, Toto Nafsu, Tapaning Su’udzon, Anasir, Amarah, Lawwamah
lan Mulhamah mlebuning maring Mutmainah tumekaning Rodliyah, Mardliyah. Sinebut Toto
Tentrem Tapaning Jiwo Rogo.(THA)  iki ono sambungane karo  
(TA) ngarep, (Tan keno kiniro yen atimu kesasar / digodo syetan),  Tan kanyono yen uripmu
dudu uripmu, uripmu isih di godo syetan lan Nafsu.
(NGA)   Ngonceki kuliting klopo, Tinebes syari’ate, Thoriqohe, Hakekate, Ma’rifate lan Hube
(Cintane) anggulo wentahing marang diri, lati,  nafsune lan keluargane, anggondo arum soko
laku lan solah bawane ndadeake sababing kesadaran diri lan liyane. Sing mengkono kuwi
sinebut Ha, Na, Ca, Ra, Ka dst, utowo Manaqip Ha, Na, Ca, Ra, Ka. Kajiane ayat-ayat
Kauniyah, Asmaul Husna. Kesimpulane Ha, Na, Ca, Ra, Ka ngugemi kamulyan.
(THA) merupakan tukul / tumbuh dari niat artinya bahwa sesuatu harus dimulai dari niatan
kita,   (NGA) bisa jadi Ngracut busananing manungso (Melepaskan egoisme pribadi)  tak
satupun penghalang dari pancaran Nur Ilahi, orang yang mempunyai kesadaran rohani bebas
dari polusi duniawi baik berupa ketergantungan materi maupun sifat keegoisan yang tinggi,
maka akan menemukan Kebahagiaan/Kemuliaan Sejati.
8  Wasiat kedelapan yaitu :
“ Baginda Rosululloh SAW bersabda”
Wahai Ali …! Sebaik-baik manusia di sisi Allah SWT adalah yang memberi manfaat bagi 
manusia, berumur panjang serta baik amal perbuatannya adapun seburuk-buruk manusia di sisi
Allah adalah orang yang berumur panjang tapi buruk perbuatannya.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang Mukmin itu ada 3 (Tiga) yaitu Tidak suka pada harta dunia,
Tidak suka mengumbar hawa nafsu dan Tidak suka menggunjing aib orang lain.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang alim itu ada 3 Tiga) yaitu Jujur dalam berbicara,  Menjauhi
yang haram dan Tawadhu’ (Rendah hati).
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang yang bertaqwa ada 3 (Tiga) yaitu Takut berdusta dan berbuat
keji, Menjauhi kejahatan dan Memohon yang halal karena takut jatuh dalam keharaman.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang yang benar itu ada 3 (Tiga) yaitu Merahasiakan ibadah, 
Merahasiakan sedekah dan Merahasiakan cobaan yang menimpa dirinya.
Wahai Ali ….! Tanda-tanda ahli ibadah yaitu Selalu membatasi diri, Selalu menghijab dirinya
dan Selalu  memperbanyak ibadah.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang soleh ada 3 (Tiga) yaitu Selalu memperbaiki hubungan dengan
Allah SWT  melalui amal sholeh, Selalu memperbaiki agamanya dengan beramal sholeh dan
Selalu ridlo terhadap manusia dari apa yang di ridloi dari-Nya.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang bahagia ada 3 (Tiga) yaitu Makanannya khalal, Duduk bersama
para Ulama dan Sholat 5 (Lima) waktu berjamaah.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang Dermawan itu ada 3 (Tiga) yaitu Memberi maaf ketika berkuasa
(Membalas),  Mengeluarkan zakat dengan benar dan Senang mengeluarkan sedekah.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang Tasamuh (Toleran) itu ada 3 (Tiga) yaitu Menyambung
silaturohiim pada orang yang memutuskannya, Memberi kepada orang yang menghalang-halanginya
dan Memaafkan orang yang menganiayanya.

ANGKRINGAN SUFI
Sepertinya suasana semakin ramai dengan datangnya para sahabat angkringan, karena hanya di
tempat inilah mereka-mereka bisa melepas segala uneg-uneg yang selama ini mereka pendam,
tentunya tanpa tendensi apa-apa kecuali hanya ingin saling tukar pengalaman untuk
mendapatkan ilmunya Gusti Allah dengan saling mengisi satu sama lain. Dengan di temani
segelas kopi merekapun mulai membuka ungkapan sebagai obrolan ringan.  
Kang Sarengat  : Mau tanya Kang ... sebenarnya Itba’ Rosulullah itu seperti apa to Kang
saya pingin tau…. ?
Kang Hakekat : Weh.. Sampean hanya pingin tau saja apa selanjutnya pingin mengikuti
jejaknya, ya kalau hanya pingin tau saja ya percuma tanpa di ikuti dengan perbuatan.
Kang Sarengat  : Jadi kita harus mengikuti semua apa yang beliau kerjakan  kang agar di
katakan sebagai umatnya begitu ….?
Kang Hakekat   : Wah jan…….. Kang semakin lama kok ya semakin tidak jelas sampean, ya tidak
begitulah karena tidak ada satupun manusia yang sanggup untuk mengikuti semua yang Beliau
kerjakan, karena Beliau manusia Sempurna di sisi Allah lha kita...apa lagi model saya dan
Sampean heheh jauh.....?.
Kang Sarengat  : Lantas kira-kira apa yang kita lakukan Kang karena jelas-jelas kita tidak
bisa melakukan hal itu.
Kang Hakekat  : Jadi begini Kang Itba’ Rosul untuk kelas manusia seperti kita, jelas tidak
mungkin tapi intinya bahwa bukan hanya sekedar perbuatan fisik/lahiriyahnya saja tapi juga
di imbangi dengan laku batiniyahnya juga, ya percuma kita pakai jubah kemana-mana jika
prilaku dan akhlak kita tidak sesuai dengan lahir kita, itu malah menghina Rosul to Kang...!
Kang Sarengat  : Oh jadi bukan harus dari lahirnya to tapi cenderung pada akhlak yang lahir dari kedalam jiwa gitu...?
Kang Hakekat  : Hehehe...ya kurang lebih begitulah, tumben cerdas Sampean.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang sabar itu ada 3 (Tiga) Sabar dalam mengerjakan ketaatan
kepada Allah SWT, Sabar atas godaan (Musibah) yang diterimanya dan Sabar atas Qodho Allah
SWT.
Wahai Ali …! Tanda-tanda orang tobat itu ada 3 (tiga) yaitu Menjauhi segala yang haram,
Senang menuntut ilmu untuk ibadahnya kepada Allah dan Tidak kembali kepada dosa sebagaimana
tidak kembalinya air susu yang sudah di peras ke dalamnya. ***

0 komentar:

Posting Komentar