Sabtu, 11 April 2015

EDISI 26 BURDAH

Edisi 26 Burdah
18 Des 2014

“FASTAGHFIRU LI DZANBIKUM”
Allohumma sholli wa sallim`Ala Sayyidina wa Maulana Muhammad.Astaghfirulloha min qawlin bi la-amalinLaqad nasabtu bihi naslan li-dhi-uqomi(Aku memohon ampunan Alloh dari perkataanucapan yang tidak sesuai dengan amal dan perbuatandan sungguh  aku telah berbuat sesuatuyang nilainya kosong melulu.)
Kesadaran diri harus terus berkembang,harus terus belajar dan mempelajari semua hal agarlebih mengerti kebaikan-kebaikan yang tetap tersembunyi. Sementara kesalahan dan dosa-dosaharus di taubati dan banyak beristighfar.Beristighfar,taubat adalah jalan tercepat untukbertemu dengan sejatinya tujuan dan cinta,bertaubat atas segala dosa dan kesalahan, adalahkunci untuk menemukan kebahagian jiwa,hidup dan ketenangannya. Beristighfar adalah carauntuk meminimalisir dan kemudian menghapus elemen dan unsur-unsur dosa yang akan menutupicerahnya hati nurani dan tentramnya mata batin ruhani,beristighfar adalah sistem nilai yang akan membuka cakrawala jiwa dan hati untuk mengenal Yang Maha sejati yakni Alloh al-Haq tempat sejatinya kembali   Bertaubat adalah kita terus menanam benih-benih kebaikan di dalam ladang luas yang bernamahati,dan membersihkan rumput dan kotoran-kotoran dosa dan kesalahan dan menggantinya dengantanaman tawqa,taat dan khusnudhon kepada Alloh swt,terus menanam tanpa pernah mengharapakanakan memetik hasilnya,sebab toh hasilnya bukan kita yang menentukan bagaimananya,sebabkewajiban kita hanyalah terus bekerja dan terus menanam tanpa kenal rasa malas ataupun  hanya berhenti pada sebuah harapan akan hasil akhir.  Bertaubat,beristghfar adalah sebuah kerjasama kita dengan Alloh,kita melakukan kewajiban kita sebagai hambaNya,dengan begitu kemudian Alloh swtakan memenuhi hak-Nya kepada kita dengan menerima taubat kita dan memberi ampunan kepada kita. Beristighfar adalah kita melangkah menuju cahaya kasihsayang
rohmanrohim Alloh swt dan meninggalkan kegelapan yang menutupi hati dan jiwa kita. Beristighfar adalah kerja keras,adalah sebuah perbuatan yang tidak hanya membayangkan dandan memahami teorinya semata,tapi harus dijalani dan dipraktekan proses demi prosesnya,untuk menemukan dan benar-benar mengerti dan memahaminya kita harus tenggelam dan benar-benar meresapi lautan “Astaghfirulloh hal adhiem”lautan ampunan dan kasih sayang-Nya.Bedakan antara beristighfar dan membaca istighfar,sebab keduanya seolah serupa namun berbeda dalam tata nilai dan keadaannya.Beristighfar adalah kondisi dimana bukan hanya mulut kita saja yang mengucap istighfar namun juga seluruh anggota tubuh,seluruh unsur dan elemen pada diri kita ikut beristighfar dalam perjalanan menuju dan memohon ampun kepadaAlloh al-Ghofur yang Maha mengampuni,Yang Maha memberi ampunan,hal ini bisa terjadi jika taubat kita bukan hanya sekedar rasa takut akan dosa-dosa dan kesalahan semata tanpa mengerti dan memahami apakah Alloh marah terhadap hidup kita,apakah kita selamat dihadapan Alloh ataukah tidak,apakah Alloh ridlo ataukah tidak kepada kita,dan juga kesadaran kita yang berkembang bahwa betapa kita terlalu sering kalah ratusan bahkan jutaan kali oleh ego diri kita sendiri dan melangkah menuju hal-hal yang menjadikan Alloh swt marah terhadap kita. Sedang membaca istighfar yang hanya dimulut saja ialah berkata tanpa melakukan sebuah perbuatan,tanpa kerja nyata dan menjalani proses,ingin menemukan keindahan namun hanya berhenti pada membayangkan dan terus menunggu tanpa mau bergerak untuk menemukan dan mewujudkannya,inilah sebabnya sufi besar Rabi’ah al-adawiyyah berkata”istighfar kita masih harus di istighfari”sebab kita hanya sekedar berhenti pada bacaan dan kalimat semata,sebab pada kenyataanya hati dan jiwa ita belumlah benar-benar beristighfar dan mengakui kesalahandan dosa-dosa.  Tidak cukup jelaskah ayat”Fastaghfiru li dzanbi-mohon ampunlah atas dosa-dosa dan kesalahanmu’’untuk jadi tolok ukur kita dalam beristighfar dan menjalani taubat. Tidak cukupkah  contoh dari Rosululloh Muhammad saw yang dimana beliau selalu beristighfarsetiap harinya sebanyak seratus kali,padahal Beliau  sudah dijamain Alloh diampuni segaladosa dan kesalahanya..?ataukah hanya kita bisa berkata bijak dan indah semata tanpa bisamenjalankan fungsi dari apa yang kita katakan..?ataukah kita hanya benar-benar pahamtentang teori melangkah menuju cahaya,namun takut untuk melangkah menuju-Nya..?lalu apakahyang kita tunggu..?. Janganlahcuma membayangkan beristighfar,bertaubat dengan cara yangmacem-macem atau dengan cara yang khusus atau bagaimana bentuk perbuatannya,yang malah justru akan mempengaruhi niat dan keteguhan hati untuk memohon ampunan,lakukan sajakewajiban kita untuk bertaubat dan beristighfar,soal bagaimana hasilnya bukan hakkita,terus tanam benih-benih keindahan didalam ladang hati,sebab beristighfar adalahmenyirami tanaman itu dengan khusnudhon dan ketaatan kita kepada Alloh swt yang harus terus kita jaga dan pegang teguh adanya.sebab beristighfar adalah Toharah diri,hati,ruhani dan memantapkan keteguhan hati bahwaRosululloh selalu hadir di hati dan Alloh Robbul izzati adalah tujuan kembali yang sejati.   Maka istighfarilah istighfar kita,hati kita,perbuatan-perbuatan kita,dosa-dosa dan kesalahan kita,serta amal-amal kita yang nilainya kosong semua.Alloh ya Hafied,Allohul Kaafi,ketentraman bersama kalian.

DIMENSI HENING
* Beristighfar adalah cara untuk meminimalisir dan kemudian menghapus elemen dan unsur-unsur dosa, yang akan menutupi cerahnya hati nurani dan tentramnya mata batin ruhani,beristighfar adalah sistem nilai yang akan membuka cakrawala jiwa dan hati untuk mengenal Yang Maha sejati yakni Alloh al-Haq tempat sejatinya kembali. Bertaubat,beristghfar adalah sebuah kerjasama kita dengan Alloh,kita melakukan kewajiban kita sebagai hambaNya,dengan begitu kemudian Alloh akan memenuhi hak-Nya kepada kita dengan menerima taubat kita dan memberi ampunan kepada kita,beristighfar adalah kita melangkah menuju cahaya kasihsayang rohmanrohim Alloh swt dan meninggalkan kegelapan yang menutupi hati dan jiwa kita.

ANGKRINGAN SUFI
Bismilahirohmanirohim:” Ya Alloh,kami belumlah benar,belumlah baik dan sangatlah jauh dari sholeh”
Ada ketenangan menghinggapi,ketika duduk diam mendengar uraian kebijaksanaan dari sang Mursyid,Ada tentram menyapa,saat berkumpul dengan saudara dan sahabat,ada gairah tak tergantikan dengan materi atau kesenangan duniawi,ketika khasanah ilmu-ilmu terungkapkan dan kebuntuan permasalahan terpecahkan meski lewat canda tawa. Ada kesejukan memenuhi ruang hati,ketika cakrawala  kesadaran berfikir terus berkembang dan meskipun sangat terlambat kami mulai memahami bahwa Rosululloh Muhammad selalu hadir di hati dan indah merindunyalantunan sholawat kami,ada rasa tak terungkapkan ketika bersholawat kepada Rosululloh saw,penolong nasib kami semua,Imam dunia akherat kami.,ada air mata menetes yang bukan,pertanda dari kecengengan kami dalam menjalani hidup,namun karena sadar kami belumlah benar,belumlah baik apalagi sholeh,karena dosa-dosa dan kesalahan kami yang telah begitu menutupi hati  kami.Ya Alloh,kami belumlah benar,belumlah baik dan sangatlah jauh dari sholeh,namun kami berkhusnudhon kepadaMuterus menerus.Ampuni kami dan sayangi kami,serta selamat dihadapanMu,ya Alloh ya Illahi,kami ini hambaMu yang lemah,yang terlalu sering kalah oleh hawa nafsu dan kepentingan ego yang menjauhkan kami dari Rahmat dan AmpunanMu,Ya Alloh betapa banyak hutang rasa Syukur kami kepadaMu,betapa dholimnya kami terhadap diri kami sendiri,maka Ampunilah kami ya Alloh ya robb.ya Alloh,yang kami bisa hanya”Nyicil ngresiki awak”dengan berkhusnudhon dan taat kami yang hanya Engkau yang mengetahuinya,tidak ada apapun yang bisa kami banggakan sebab semua kebanggan hanya kepunyaanMu,kami hanya bisa dikepung cintaMu dan terus berusaha mencintai kekasihMu Muhammad.Yang Engkau jugalah yang mengajari kami untuk mencintaiMu dan Rosul Muhammad kekasihMu. ya Alloh,kami hanya hamba lemah yang kotor penuh dosa dan kesalahan,namun kami tidak mau berputus asa atas Rahmat,ampunan dan KasihsayangMu,seperti Rosull Muhammad mengajari kami dalam keindahan dalamnya doa-doa Beliau”Ya Alloh jika Engkau ampuni kami,kami adalah juga hambaMu,ataupun jika tidak Engkau ampuni kami,itu adalah HakMu, namun kami juga tetaplah hambaMu,danRahmatMu mencapai apa saja,dan kami termasuk apa saja.Ya Alloh ya Robbi inii dholamtu nafsii faghfirli,Robanna dholamnaa anfusanaa wa inlamtaghhfirlanaa,watarhamnaa,lana kunannaa minal khosirin.





0 komentar:

Posting Komentar