Sabtu, 11 April 2015

EDISI KHATAMAN 25 DES 2014

Edisi Khataman Burdah
25 Des 2014

Bismillahirrohmaanirrohiim.
“CINTA SERATUS PERSEN”
Allohumma sholli wa sallim`Ala Sayyidina wa Maulana Muhammad.
Rosululloh Sallallohu Alayyhi Wasallam bersabda  ” tidaklah sempurna keimanan kalian sampai kalian mencintaiku melebihi (lebih daripada) cinta kalian terhadap orang tua dan anak-anak kalian atau terhadap semua makhluk-makhluk lainnya. (al-hadist).
Cinta itu bukanlah materi, jadi ia tak bisa dibagi, ia utuh dalam kondisi dan keindahannya, cinta itu menembus ruang dan berbagai dimensi yang kadang tidak bisa kita pahami dan mengerti, ia ada dan tetap ada, cinta itu baik, indah, cinta adalah makhluk ciptaan Alloh yang indah yang tak bisa dibagi. Jadi jika anda sudah membuat peta dan  konsep bahwa cinta terhadap ini 10%, terhadap itu 10%, terhadap anak 10%, terhadap harta dan dunia 70%, bukankah jika seperti itu cinta anda kepada Alloh dan Rosululloh Muhammad saw hanya sisa dari itu atau bahkan tidak ada sama sekali..? lalu harus bagaimana ini..? apakah pemahaman kita tentang cinta hanya sebatas perkalian, penambahan, pengurangan dan pembagian..? apakah ya cuma sebatas itu saja hakekat dari cinta itu sendiri..? cinta itu selalu 100%, sebab jika sudah anda petakan dan manajemen dengan logika ekonomi dan keuntungan, itu bukanlah sebuah cinta, namun rumus matematika cinta yang sangat jauh dari definisi tentang cinta sejati yang tidak bisa dibagi dan dikurangi, oleh karena itu cinta bukanlah soal hitung-hitungan matematis yang bisa diatur kapan dan seberapa besar bagiannya, seberapa besar kadarnya. Sebab sebesar  apapun dan sekuat apapun anda berusaha membagi cinta itu maka hasilnya akan tetap sama, sebab ia utuh dan menyatu dalam nurani manusia.  Cobalah mengendap sejenak dan memahami dengan cara yang berbeda dengan definisi yang anda kenal selama ini tentang cinta itu sendiri, terlepas bahwa definisi anda tersebut tetap sah adanya, namun yang kita bicarakan kali kini soal Hubb-soal cinta yang lebih meninggi titik tempatnya, bukan lagi soal hubungan pria-wanita, bapak-anak, suami-istri, namun kepada fase yang lebih luas dari apa yang selama ini hinggap dengan tenang di ubun-ubun teoritis kita tentang cinta.
Ini soal cinta dan mencintai  Alloh swt melalui indahnya cinta kita kepada Rosululloh Muhammad yang dengan sabar dan indahnya menemani hidup dan menolong nasib kita kapan saja, kenapa melalui Rosululloh Muhammad..? sebab beliau adalah perwujudan cinta Alloh terhadap hidup dan keberlangsungan manusia, dunia-akherat dan segala yang ada, Rosululloh adalah Rohmatan Lil Alamin yang cinta kasih sayangnya meliputi alam semesta, hal tersebut bisa anda temukan bila anda mau mencari dan terus mencari makna luas dari Surah al-anfal ayat 33 serta berbagai hadits Rosulloh Muhammad tentang itu.      Yang perlu kita persiapkan adalah kejernihan hati kita untuk menemukan  cahaya, untuk mengerti dan memahami pancaran kasih sayang Rohman Rohimnya Alloh melalui apa saja, yang dimana pada hakekatnya semua hal adalah merupakan ayat-ayat Alloh swt. Manusia sejauh apapun perjalanan hidupnya, menempuh puncak karirnya, meninggi hakekat kemanusiannya, ataupun merendah kondisinya, bertemu dengan titik jenuh fase hidupnnya, toh nanti pada puncak pencapaian dan puncak kejenuhanya akan bertemu dengan bagian yang paling mendasar dari dirinya sendiri, dirinya yang sejati yakni cinta yang mengarahkannya kembali kepada Alloh-nya melalui Rosululloh Muhammad.  Hubb atau cinta mengajarkan kepada seseorang bukan untuk membagi namun untuk memahami dan mengerti batasan yang dipahaminya, jadi bukan soal  pembagian lagi namun mengarahkan dia untuk secara 100% mencintai anaknya, suaminya, istrinya, alam sekitarnya untuk membuktikan kualitas Hubb-cintanya yang sejati 100% kepada Alloh dan Rosululloh Muhammad saw.  Bukankah kaualitas seseorang teruji setelah dia mampu menaklukan egonya dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya..? jadi semua hal kecuali Alloh swt dan Rosululloh Muhammad saw, adalah mata pelajaran ujian bagi seseorang untuk membuktikan ke-100%nan hub-cintanya kepada Alloh swt dan Beliau Rosull Muhamad saw.  Cinta memungkinkan seseorang untuk lebih arif dan bijak untuk memahami kemungkinan-kemungkinan yang kadang terlalu susah dan rumit untuk dipahami, Hubb-cinta juga membuat seseorang mampu mengawasi dirinya dan ego besar yang teramat tegar dan kokohnya yang selalu mengarahkan dan mengajak untuk mencari kepuasan pribadi, kenikmatan pribadi, kenyamanan pribadi, serta kemuliaan pribadi. Cinta ada untuk melengkapi perjalanan manusia dalam menemukan Alloh-nya, mengenali dirinya sendiri dan benar-benar mengenali dirinya sehingga bisa bertemu dengan dirinya yang sejati dan kemudian bertemu dengan kesejatian tujuanya yang sejati yakni Alloh swt, dan cinta kepada Alloh swt dan Rosululloh Muhammad membuat pemahaman seseorang semakin berkembang bahwa semua hal  itu mengandung nilai-nilai kebaikannya masing-masing. “Lalu apa pula hubungan ini dengan Khataman burdah ini..?” lha wong mau khataman kok... malah membahas cinta, kenapa tidak membahas soal Maulid itu sendiri dan menerjemahkan hakekat dari kahataman Burdah di Maulud tahun ini..? baiklah, tapi tolong pahami ini sejenak dengan kebeningan hati, dengan cerahnya pemikiran, mengendapnya emosi,  bukankah hakekat dari khataman adalah menjalani proses dari 100%nya cinta kita kepada Alloh dan Rosululloh Muhammad saw itu sendiri..? memangnya anda bisa menemukan khasanah keikhlasan dalam berkhataman tanpa cinta..? memangnya apa hakekat dari khataman itu sendiri jika bukan Hubb-cinta itu sendiri..? lalu apa hakekat dari  Maulid apakah perlu dibahas lagi, yang dimana saya yakin anda semua sudah memahaminya, kalau tidak kok ya  kebangeten tenan... atau  kemana saja anda selama ini..? hanya sibuk dengan teori-teori tentang mencari kemuliaan diri sendiri..? sungguh terlambat anda jika masih bertanya wong Khataman kok mbahas cinta. Lalu apakah kamu anggap selama ini bahwa Burdahtulmadih itu bukan ungkapan 100% cinta imam Bushiri terhadap Alloh dan Rosululloh..? hanya untaian syair-syair berbahasa arab semata yang anda enggan memahaminya..? begitukah..?  jika begitu kapan anda akan bertemu dengan ruh indahnya burdah itu sendiri dan hakekat dari indahnya khataman Maulid. Dan cinta kepada Alloh swt dan Rosululloh Muhamad saw  tidaklah menumbuhkan keegoisan yang sama sekali tidak menyisakan ruang untuk menyayangi dan mengasihi keindahan makhluk-makhluk  Alloh swt, lain justru cinta kepada Alloh swt dan Rosululloh Muhammad saw mengajarkan kita untuk mampu menempatkan segala sesuatu di luar Alloh swt dan Beliau Rosululloh Muhammad berada di luar ketenangan beningnya hati dan ruang hati anda, sehingga segala sesuatunya menjadi bahan dan suku cadang untuk menemani perjalanan kita yang akan berakhir kepada indahnya cinta kita bersama Kepada Alloh swt dan Rosululloh Muhammad saw. Cinta anda matematis sih ya, jadi rumitlah pemahaman anda tentang kaitan antara cinta dengan Alloh, Rosululloh Muhammad saw serta alam semesta. Maka dari itu kesadaran anda harus terus berkembang agar tidak cuma buntu di angkasa pemikiran dan bayangan semata, bahwa ada hal-hal yang terlihat dan ada hal-hal yang tidak terlihat, jika anda memahami itu maka anda akan memahami kenapa kita membahasa cinta itu sendiri. Teruslah berguru dan jangan berhenti belajar. Alloh ya Hafied, Allohul Kaafi, ketentraman bersama kalian.

Bismillahirrohmaanirrohiim.
BUKTI CINTA NABI
“ Sayyiduna Muhammad Rosuulullah Lil Alamin”
(Junjungan kita Kanjeng Rosul Muhammad S.A.W
adalah utusan Allah untuk seluruh alam)

ALKISAH,di negeri Arab ada seorang janda miskin yang mempunyai anak, karena anak menangis dan kelaparan, janda itu terpaksa harus meninggalkan rumahnya untuk berkelana membanting tulang memeras keringat mencari uang untuk membeli sesuap nasi. Di depan Masjid Ia bertemu seorang muslim dan meminta bantuan “ Pak Anakku yatim dan kelaparan” aku minta bantuanmu “ Kata janda tersebut”. “ Mana buktinya” lelaki muslim itu bertanya. Janda itu tidak bisa membuktikan karena ia sendiri orang asing di tempat itu. Akhirnya  lelaki muslim itu tidak dengan merasa tidak bersalah dan berlalu tanpa menolongnya. Setelah itu janda miskin itu bertemu dengan seorang Majusi, Ia pun meminta pertolongannya.  Orang Majusi itu membawanya kerumahnya dan memuliakannya dengan memberikan uang dan pakaian.
Pada suatau malam harinya, lelaki muslim yang menolak menolong itu bermimpi bertemu Rosululloh SAW. Semua orang mendatangi Nabi, dan Nabi menyambut orang-orang itu dengan baik dan penuh keakraban serta ramah. Ketika tiba giliran lelaki itu mendatangi Rosululloh SAW, Nabi mengusirnya dan menyuruhnya pergi. Lelaki tersebut berteriak Ya Rosululloh,  aku ini umatmu yang mencintaimu juga. Rosululloh SAW bertanya, mana buktinya....???!!!.  Lelaki itu tersadar bahwa Rosululloh SAW menyindirnya karena ia telah meminta bukti saat diminta bantuan terhadap janda miskin yang mempunyai anak Yatim. Kemudian Ia pun menangis Rosululloh SAW lalu menunjukan sebuah taman yang indah dan gedung yang megah di syurga.
Lihat ini.... kata Rosulullloh SAW, seharusnya aku berikan semua ini untukmu, tapi karena kamu tidak mebantunya janda dan anak Yatim itu, aku berikan semua ini kepada seorang Majusi.
Pagi harinya, lelaki muslim tersebut bangun, Dia lantas mencari janda miskin kala itu, dan ternyata dia menemukannya sedang berada di rumah seorang Majusi. Kemudian ia menyapai hai...bu.. ikutlah kamu bersamaku, pinta lelaki muslim kepada si janda. Akan tetapi orang Majusi tidak mau menyerahkannya.   Aku akan beri ribuan dinar asal kau mau menyerahkan janda itu, lelaki muslim berkata” Namun orang Majusi tetap tidak mau. Lelaki Muslim itu akhirnya jengkel dan berkata. Janda ini adalah orang muslim, seharusnya yang menolongnya adalah orang muslim juga.  Kemudian orang Majusi itu bercerita, tadi malam aku bermimpi bertemu Rosululloh SAW. Beliau berkata bahwa Beliau akan memberikan kepadaku syurga yang semula akan diberikan kepadamu. Ketahuilah bahwa pagi ini ketika aku terbangun, aku langsung masuk Islam dan menjadi pengikut Rosululloh SAW, karena aku telah menunjukan bukti bahwa aku adalah salah seorang pecintannya.
Orang Majusi itu telah menunjukan bukti kecintaannya kepada Rosululloh SAW dengan memberikan bantuannya , kepada orang-orang yang memerlukannya. Hal yang perlu kita hikmahi adalah bukan masalah besar kecilnya apa yang kita ulurkan, akan tetapi kita ada setitik sifat rohman rohimnya Alloh yang dititipkan pada kita, jadi apa kita pantas dengan bernegoisasi dan tawar menawar dalam menerjemahkan sifat-sifat empaty terhadap sesama.

DIMENSI HENING
*Hubb atau cinta mengajarkan kepada seseorang bukan untuk membagi namun untuk memahami dan mengerti batasan yang dipahaminya, jadi bukan soal  pembagian lagi namun mengarahkan dia untuk secara 100% mencintai anaknya, suaminya, istrinya, alam sekitarnya untuk membuktikan kualitas Hubb-cintanya yang sejati 100% kepada Alloh dan Rosululloh Muhammad saw. Bukankah kaualitas seseorang teruji setelah dia mampu menaklukan egonya dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya..? jadi semua hal kecuali Alloh swt dan Rosululloh Muhammad saw, adalah mata pelajaran ujian bagi seseorang untuk membuktikan ke-100%nan hub-cintanya kepada Zat yang Maha penyayang dan Beliau kanjeng Rosull Muhammad, saw.
**Sesuatu yang jauh terasa dekat karena rasa kecintaanya, dan sesuatu yang dekat terasa jauh karena permusuhannya

PUISI UNTUK KEKASIH
Percakapan bukanlah satu-satunya cara memahami diantara dua jiwa
Bukanlah kata-kata yang diucapkan oleh bibir dan lidah
Yang bisa membawa hati bersama
Keheningan menerangi jiwa kita, berbisik pada hati kita
Dan membawa mereka bersama
Adalah keliru jika cinta berasal dari persahabatan yang lama
Dan pendekatannya yang gigih
Cinta adalah hasil dari kekuatan tarik-menarik spiritual
Dan jika tidak terjadi pada saat itu juga,
maka ia tidak akan tercipta selama bertahun-tahun
atau bahkan melewati generasi
Cinta menyanyikan lagu kebahagiaan untukku dimalam hari
Dan membangunkanku saat fajar untuk mengungkap
Makna kehidupan dan rahasia alam.
Inilah cinta surgawi yang bebas dari rasa cemburu
dan tidak menyakiti
Ia adalah kekuatan tarik menarik yang digdaya
Yang memandikan jiwa dalam kesenangan, keinginan mendalam
Akan kasih sayang yang mengisi jiwa dengan rahmat, kelembutan
Yang menciptakan harapan, mengubah dunia menjadi syurga
dan kehidupan menjadi mimpi indah dan menyenangkan.....



0 komentar:

Posting Komentar