Sabtu, 11 April 2015

EDISI - 25 BURDAH

Edisi 25 Burdah
4 Des 2014

“Nggole’i salahe dewe”
Allohumma sholli wa sallim`Ala Sayyidina wa Maulana Muhammad.
Wa la tuti'minhuma khosman wa lahakaman Fa anta ta'rifu kaydal khosmi wal hakami.
( Janganlah engkau taati hawa nafsu dan sifat syaitanmeskipun seolah tampak
seperti seorang penasehat dan kawansedangkan keduanya menyimpan beraneka macam daya upaya
tipuan)
Setiap manusia pada dasarnya membangun sebuah konektifitas,sebuah hubungan dengan apapun
saja disekitarnya,entah dengan sesama manusia,dengan hewan,tumbuhan,bahkan dengan setan dan
hawa nafsunya sendiri.  Disamping memang itulah adalah fitrahnya sebagai manusia,yang pada
hakekatnya memang berjama’ah. Juga merupakan sebuah warna,sebuah irama dari berbagai macam
warna dan irama kehidupan yang dijalani masing-masing individu didalam luasnya kehidupan.  
Setiap hubungan yang terjalin disadari ataupun tidak,telah sedikit banyak membentuk
karakternya sebagai individu baik sebagai pribadi maupun sebagai manusia sosial,dan
karakter inilah yang kemudian membawanya serta membangun cara pandang dan cara menilai
sebuah hal,sebuah permasalahan dan kemampuan menyelesaikan permasalahan serta
kesanggupanmenyikapi sebuah perbedaan dengan jernih dan penuh kearifan.  Namun tidak cuma
sebab pergaulan dan lingkungan semata yang membuat faktor kedewasaan seseorang berkembang,
tetapi kemampuan mental serta kemauannya untuk terus belajar dan menata hawa nafsunya serta
sifat setan yang berdiam di hati dan kesadarannya juga mempengaruhi prosesnya menemukan
Qolbun salimhati yang selamat,hati yang selesai.
Sebab hubungan apapun akan menjadi indah,enak dan bermanfaat jika telah terjadi kesepakatan
hati,telah terjadi sinkronisasi dari dua hal yang saling berhubungan.
Dan  qolbun salimhati yang selesaimemungkinkan seseorang untuk tidak kalah dengan ego dan
bisikan setan yang membisikinya untuk mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kebaikan
bersama,kemanfaatan bersama dan keindahan bersama.  Dan untuk bertemu dengan qolbun salim
tersebut dibutuhkan ilmu untuk memahami hawa nafsu,mengerti perubahan gerak nafsunya dan
kemudian menatanya dan menempatkannya sesuai dengan karakter dan kodratnya masing-masing. 
Maka yang perlu dicamkan ialah kesepakatan diri sendiri dengan niatnya serta teguhnya
tauhid untuk tidak kalah dengan ego dan hawa nafsu dan bisikan setan itu sendiri,dan
kuncinya adalah dengan ilmu dan kemauan belajar yang tidak kenal lelah dan jenuh. Ilmu dan
pengetahuan tentang hati dan hawa nafsu,memungkinan seorang memahami dimensi-dimensi
perubahan dan dimana jebakan-jebakan tipu daya nafsu dan setan yang mereka persiapkan
didalam perjalanan sesorang untuk menemukan kesejatian dirinya yang berakhir kepada
pertemuan agung dengan Alloh-nya.
namun janganlah juga beranggapan bahwa hawa nafsu dan ego diri adalah hal-hal yang terus
menerus berada dalam keburukan.  Sebab  toh semua hal tetaplah mengandung kebaikannya
masing-masing yang harus dicari dan ditemukan oleh masing-masing pribadi.  Sebabnya juga
yang tidak baik adalah sesuatu yang berlebihan dalam hal apapun saja dan sesuatu yang tidak
ditempatkan kepada tempatnya.  Bahkan adakalanya juga hawa nafsu dan ego diri bisa juga
menjadi penasehat yang amat bijaksana dan penuh kebenaran dan baik bagi perkembangan
ruhaniah seseorang,asalkan orang tersebut mampu mengkhalifahinya dengan baik dan
menempatkan pada tempatnyaoleh sebab itu untuk mampu memahami hal tersebut,jangananlah
terus kau pahami hawa nafsu dan egomu dengan cinta,namun pahamilah dengan ilmu dengan
ketekunanmu bertafakur dan muhasabah serta kemauanmu untuk menghargai dan menemukan
kebaikan kepada semua hal.  Bukankah juga Mursyid kita selalu mengajari bahwa kita mengaji
itu untuk mencari dimana letak kesalahan kita“nggole’i salahe dewe” dan setengah mati
mencari kebaikan pada orang lain dan apapun saja.
nggole’i salahe dewe adalah sebuah ilmu yang butuh penerapan dan tekad yang amat sangat
butuh ketegaran mental untuk menerapkanya,nggole’i salahe dewe juga soal kemampuan
seseorang untuk meghargai orang lain,menemukan kebaikan disemua hal,menilai dengan cara
pandang kejernihan hati dan fikiran. Nggole’i salahe dewe adalah sistem untuk memahami dan
menata hawa nafsu serta sifat setan yang nongkrong dengan damai dihati kita dan tak pernah
kita tata dengan sebaik-baik penataan. Nnggole’i salahe dewe adalah sebuah tradisi yang
dibangun oleh sang Mursyid,bagi kita agar mudah menemukan khasanah keilmuan yang baru dan
juga merangsang kita untuk terus berkembang cara berfikir kita,untuk tidak selalu
menganggap orang lain pasti salah,pasti tersesat,pasti keliru dan pasti jahat.Nggole’i
salahe dewe juga adalah soal kita tidak untuk mengisi buku perjalanan sesorang untuk
menemukan kesejatianya dan Allohnya dengan caranya sendiri dan dengan tingkat keasyikannya sendiri.
Sebab semua hal bisa kita jadikan sebagai sebuah cermin dan sebuah mata pelajaran yang akan
membawa kita mengarungi khasanah langit-langit ilmu yang begitu banyak dan penuh dengan
keindahan serta mengandung warnanya masing-masing dan tingkat kesulitannya masing-masing. 
Jadi sebaiknya yang terus berkembang bukan hanya tingkat keteguhan tekad kita untuk
menemukan ilmu-ilmu,namun juga kesadaran kita,cara menyikapi kita akan perbedaan dan soal
meletakan sesuatu pada tempatnya agar benar-benar indah dan bermanfaat.Alloh ya
Hafied,Allohul Kaafi,ketentraman bersama kalian.

DIMENSI HENING
Nggole’i salahe dewe adalah sebuah ilmu yang butuh penerapan dan tekad yang amat sangat
butuh ketegaran mental untuk menerapkannya,nggole’i salahe dewe juga soal kemampuan
seseorang untuk meghargai orang lain,menemukan kebaikan disemua hal,menilai dengan cara
pandang kejernihan hati dan fikiran.  Nggole’i salahe dewe adalah sistem untuk memahami dan
menata hawa nafsu serta sifat setan yang nongkrong dengan damai dihati kita dan tak pernah
kita tata dengan sebaik-baik penataan,adalah cara agar mudah menemukan khasanah keilmuan
yang baru dan juga merangsang kita untuk terus berkembang cara berfikir kita,agar tidak
selalu menganggap orang lain pasti salah,pasti tersesat,pasti keliru dan pasti jahat.

ANGKRINGAN SUFI
Bismilahirohmanirohim:”jangan mudah menilai sesuatu”
Kang  Sarengat    :Kang bisakah kita menemukan kebenaran itu dengan cinta..?
Kang  Hakekat    : Maksudmu bagaimana..?
Kang  Sarengat    :Maksudku bukankah  toh nantinya semuanya berujung pada cinta,apakah
kita  juga lantas ujug-ujug menemukan kebenaran begitu..?
Kang Hakekat    :Okaylah,sekarang gantian aku yang sing bertanya”apakah kamu itu
tiba-tiba menemukan pemahaman tentang semua itu berujung ke cinta,..?
Kang  Sarengat    :Ya tidaklah kang...
Kang  Hakekat    :Lalu darimana kamu bisa berkesimpulan seperti itu..?
Kang  Sarengat    :Dari tafakurku,dari banyaknya kita ngobrol tentang segala sesuatu.
Kang  Hakekat    :lantas darimana kamu mengerti bahwa itu disebut tafakur..?
Kang  Sarengat    :Ya dari ngaji dan ngangkring to kang.
Kang  Hakekat    :Tapi tahukah kamu bahwa tafakur itu juga sebuah ilmu..?sebuah perjalanan.?
Kang  Sarengat     :Wooh,opo iyo to kang...?
Kang  Hakekat    :La kog opo iyo,kamu pikir selama ini kamu ngangkring itu hanya sebatas
ngobrol ngalor ngidul tidak tentu juntrungnya..?atau katakanlah kamu
ngangkring dan bertemu dengan khasanah baru keindahan ilmu-ilmu dan
kemudian kamu menganggap bahwa semua hal itu tampak sederhana dan
bisa kamu temukan dengan cinta semata..?lha kok enakmen uripmu..?
iya memang nanti pada saatnya semua hal akan berakhir kepada indahnya
cinta kita kepada Alloh swt dan Rosululloh saw,namun toh semua hal
menempati prosesnya masing-masing,menempati ruang dan waktunya
masing-masing,dan tidak ujug-ujug langsung sampai kepada Hub(cinta).
Kang  Sarengat    :Lalu dengan apa kang..?
Kang  Hakekat    :Kalau engkau ingin menemukan kebenaran,maka temukanlah dengan ilmu,
jika kamu ingin memahami khasanah jebakan hawa nafsu dan egomu, maka
dengan ilmulah kamu harus memahaminya,sebab tafakurmu, muhasabahmu,
pencarianamu adalah juga ilmu yang lupa kamu anggap sebagai ilmu dan
kamu syukuri,jangan mudah menilai sesuatu yang kamu belum tahu, terus
jangan sok ngomong cinta Alloh swt dan Rosululloh Saw, jika kamu belum
belum paham apa itu cinta dan bagaimana terpanggang api keindahannya.
Ngerti kamu..? (Kang Sarengat tampak bingung)......t





0 komentar:

Posting Komentar