Kamis, 30 April 2015

EDISI - 34 BURDAH

Edisi 34 Burdah
23 April 2015

“Berlian Diantara Batu-batuan”
Allohumma sholli wa sallim`Ala Sayyidinawa nabiyyina wa rosullinawa Maulana,wa HabibbinaaMuhammad.
Muhammadun Sayyidul kawnayni watsathaqolayn Ni wal fariqoyni min 'urbin wa min 'ajami
(Rosululloh Muhammad adalah Sayyid(pemimpin) bagi Dua alam yakni Dunia dan akhiratSayyid bagi manusia dan bagi bangsa jinSerta sayyid bagi bangsa arab dan ajam)
Kalimat apakah yang bisa menggambarkan tentang kesempurnaan..?kalimat yang bagaimana yang bisa menjelaskan tentang kemuliaan..?terlalu miskin bahasa yang bisa kita ketahui,kita tuliskan,utarakan ataupun kita ungkapan jika kita harus menggambarkan,menjelaskan tentang kesempurnaan dan kemuliaan Rosululloh Muhammad saw.Apa yang bisa kujelaskan dan kuterangkan jika kita membahas tentang Rosululloh Muhammad saw,tentang keindahan Ahlak Beliau,kepemimpinan dunia akherat dan tanggung jawab Beliau dunia akherat kepada umatnya,tentang ketidak tegaan Beliau terhadap nasib kita dihadapan Alloh swt.saya kira sudah berlembar-lembar khasanah  yang menceritakan dan tentang itu semua.Jadi apakah yang perlu diterangkan lagi..?apalagi yang musti diceritakan soal semua itu.Rosululloh adalah keindahan yang takkan pernah habis memancarkan keindahan,adalah cahaya yang tak pernah redup dimanapun dan kapanpun,Rahmat bagi semesta,adalah berlian diantara batu-batuan dan kita adalah batu-batuan biasa,ialah pembaca,pelaku,pencari cahaya yang tak boleh selesai mencari cahaya. Saya kira semua saudara-saudara telah begitu memahami itu semua,tentang kemuliaan Roslulloh Muhammd saw,sehingga sudah begitu tiada ruang lagi untuk membahas tentang semua itu. Namun dari sekian banyak khasanah tentang kemuliaan Rosululloh Muhammad saw yang kita baca dan kita ketahui,selama ini kita hanya berhenti kepada sebatas kagum saja,sebatas kagetan dan manggut-manggut semata,tidak tumbuh kemauan dalam diri kita untuk meniru dan mengaplikasikan itu semua dalam kehidupan agar benar-benar terbukti kualitas rohmatan lill alamin kita sebagai umatnya dan tugas kita sebagai khalifah fil ardh.Yang mau kita ambil hanya kepemimpinan namun hanya berhenti pada sebuah tempat atau baju bernama”Pemimpin”dan tidak mau kita menerapakan pola yang seperti Rosululloh praktekan yang ro’ufurrohim-azzizzun alaihimapenuh kasihsayang,luas,longgar dan ora tegonan terhadap nasib sesama. Kita hanya sebatas membaca tanpa mau mencari esensi dari apa yang kita baca,tidak mau mengaplikasikanya,wong mencari esensinya saja tidak mau,apalagi mengaplikasikanya,kita hanya sebatas membaca sejarah dan tidak mau mendalami prosesnya,yang kita kagumi hanya semata hasil yang telah jadi dan tidak mempelajari konsepnya,tata perilaku,akhlaknya,cintanya,ketepatannya,keotentikannya dan lain sebagainya. Yang cenderung kita baca bukan kita anggap sebagai ilmu,namun hanya pengalihan kejenuhan akan rutinitas hidup kita,bukan proses yang kita hargai namun hasil akhir yang kita pikirkan,bukan perjalanan yang kita nikmati namun tujuan yang kita bayangkan. Jadi untuk mengerti keluasan kita harus keluar dari pemikiran baku kita yang takut salah,untuk mengerti kenikmatan mengaplikasikan Rohmatan lill alamin, kita harus menerapkan dan mengerjakan itu agar orang-orang tahu nikmatnya berbuat baik dan nikmatnya kebaikan. Jadi pelajarilah,telitilah,cari tahulah,pahamilah Rosululloh Muhammad saw,jangan hanya ketika sudah jadi Rosull,namun jauh sebelum itu,bagaimana perilakunya,
sikap kepemimpinannya,akhlaknya,kejujurannya kemuliaanya.  Maka anda akan terkagum takjub serta yakin bahwa beliau itu Muhammadun basyarun laa kal basyari ba lhuwa kal yaqut ti bainal hajari, Bahwa Rosululloh Muhammad itu manusia yang tidak seperti manusia,akan tetapi Beliau ituseperti batu permata diantara batu-bebatuan biasa.Teruslah berguru dan jangan berhenti belajar.
Alloh ya Hafied,Allohul Kaafi,ketentraman bersama kalian.

DIMENSI HENING
* Kalimat apakah yang bisa menggambarkan tentang kesempurnaan..?kalimat yang bagaimana yang bisa menjelaskan tentang kemuliaan..?terlalu miskin bahasa yang bisa kita ketahui atau kita ungkapan jika kita harus menggambarkan,menjelaskan tentang kesempurnaan dan kemuliaan Rosululloh Muhammad saw.Apa yang bisa kujelaskan dan kuterangkan jika kita kita membahas tentang Rosululloh Muhammad saw,tentang keindahan Ahlak Beliau,kepemimpinan dunia akherat dan tanggung jawab beliau dunia akherat kepada umatnya,tentang ketidak tegaan Beliau terhadap nasib kita dihadapan Alloh swt.

ANGKRINGAN SUFI
Bismilahirohmanirohim:”Apakah Melanggar? (Bagian Dua-Tamat.)”

Kang  Sarengat: Bismillah,jadi bagaimana sebenarnya peran dari ibunda Hawa terhadap kesuksesan Nabi Adam as Kang.?apa kaitanya,apa perananya..?

Kang  Hakekat  : Sik-sik kang,alon-alon,ngopi dulu kita…

Kang  Sarengat : Ah.. sampean ini malah semakin bikin penasaran saja Kang,(cemberut tapi ya sambil nyeruput kopi)

Kang  Hakekat  : Begini,saya mau dengar dulu pendapatmu soal itu kang..

Kang  Sarengat : Lha sampean ini pie jane,malah aku yang disuruh ngasih pendapat, lhawong aku ini nggak tahu kok..

Kang  Hakekat  : Yo terserah bagaimana caramu,pokonya aku mau dengar dulu Kang,hehe

Kang  Sarengat : Yasudah,begini menurutku,Hawa sangat berperan dalam proses  tergodanya Adam as,sehingga berani memakan buah khuldi,dan  peristiwa selanjutnya,tak perlulah kita omongkan lagi Kang,itu menurutku.

Kang  Hakekat  : Itu benar,tapi tak tanya lagi,Ibunda Hawa itu diciptakan Alloh dari apa..?

Kang  Sarengat : Ya genah dari tulang rusuknya Adam as,atau dari riwayat lain yang  kuketahui dari daging yang tumbuh disebelah kiri Adam as to Kang,apa ada yang aneh..? Kang

Kang  Hakekat  : Jadi kalau begitu,Hawa adalah bagian dari Adam itu sendiri khan Kang..?

Kang  Sarengat : Ya jelas kalau itu,terus apa kesimpulan dan hubungannya sama suksesnya Adam as..?

Kang  Hakekat  : Berati jika Ibunda hawa adalah bagian dari Adam itu sendiri,maka pada hakikatnya,yang bisa menggoda diri mausia adalah dirinya sendiri,adalah dirinya yang dikendalikan oleh hawa nafsunya sendiri,adalah terlepasnya kesadarannya sebagai ahsani taqwim dan merendah menjadi asfala safilin,adalah ketidaksanggupannya mengalahkan dirinya sendiri,bukankah Rosululloh Muhammad saw bersabda”jihad yang paling berat dilakuka adalah jihadun nafsi-adalah jihad melawan diri sendiri”,ini bermakna melawan ego diri,kesmbongan diri,kemuliaan diri,lupakah engkau terhadap itu..?pahamkah kau kang sekarang...?

Kang  Sarengat : Alhamdulillah sekarang tersingkap selubungku kang... hemm...


0 komentar:

Posting Komentar