Sabtu, 11 April 2015

EDISI - 27 BURDAH

Edisi 27 Burdah
15 Jan 2015

Allohumma sholli wa sallim`Ala Sayyidina wa Maulana Muhammad. “Kewajiban kita adalah berbuat Baik”
Amartukal khoyra lakin ma’-tamartu bihiWa ma-staqomtu fa ma qawli laka-staqimi
(Aku menyuruh untuk berbuat kebaikansementara sedikitpun aku tidak mengerjakan kebaikan
 aku bilang tenanglah ,namun  aku sendiri tidaklah setenang itu jadi apalah guna dan makna dari kata-kata dan anjuranku)
Berbuat kebaikan tidaklah harus menunggu sampai kita merasa mampu untuk berbuat,atau sampai kita punya waktu untuk mengerjakan sebuah kebaikan,sebab ada hal-hal yang tidak baik untuk terus ditunggu dan didiamkan saja.Dan dengan tenangnya bilang bahwa semua akan berjalan dengan sendirinya,memang benar jika semua berjalan sesuai kodrat,ruang dan waktunya masing-masing.  Kebaikan hadir diantara kita,tumbuh diantara kita,entah kita mau menyadarinya,melakukannya dan mensyukurinya ataupun tidak,kebaikan adalah manifestasi dari rahmat Alloh yang bila dikerjakan dan didaya upayakan oleh manusia maka kebaikan tersebut akan menimbulkan berkah,akan menunjukan pada sebuah kebenaran yang indah pada akhirnya.  Kebaikan adalah kata kerja yang akan berfungsi dengan baik dan sesuai substansinya,jika kita tempatkan pada tempat dan waktu yang pas sesuai dengan ketentuannya,namun kebaikan hanya akan berakhir sebagai sebuah kata-kata semata,sebuah cerita semata,jika hanya membayangkan saja dan terus menggerundel”lhawong kamu berkata soal kerjakanlah kebaikan,kok kamu sendiri tidak mengerjakannya”,dan jika engkau menyandarkan dirimu pada apa yang diperbuat orang lain,maka engkaupun hanya akan berhenti pada sebuah gerundelan semata tanpa mengerjakan apapun,syukur-syukur sambil menggerundel kamu masih berbuat sesuatu.
Manusia menjalani fitrahnya sebagai hamba Alloh untuk Manembah dan Beribadah hanya kepada Alloh swt,dan dalam khasanah ibadah itu sendiri terkandung berbagai macam unsur-unsur yang begtitu luas yang selain berisikan soal ibadah mahdoh semata namun juga ibadah ghoiru mahdoh yang mencakup berbagai macam hal diantaranya perintah untuk berbuat baik kepada siapapun saja makhluk-makhluk Alloh swt.  Kesadaran untuk berbuat baik sejatinya selain sudah ditanamkan oleh Alloh swt dilubuk nurani manusia,juga karena faktor orang tua yang terus memupuk kesadaran tauhid kita sejak dini dengan mengajarkan kepada kita apa itu Ali-Ba-Ta-,Alfa-Beta aksara kehidupan dunia,yang selama ini hanya kita pahami sebagai sebuah huruf-huruf yang tiada artinya. Sebagai sebuah media untuk mengenal huruf arab dan aksara baca semata,tapi pernah kita mengendapkan diri dan menarik keramaian diri sejenak dan bertafakur,bahwa dari huruf-huruf tersebut kita pertama kali mengenal kebaikan dan bersinggungan dengan tauhid..?lalu apa pula hubungannya kebaikan dengan tauhid..?lalu memangnya adakah sesuatu didunia ini yang tidak berujung kepada ketauhidan..?coba berikan aku contohnya satu saja.!!!!!
lalu apakah yang membuatmu menunggu untuk berbuat baik..?kebaikan macam apakah yang engkau cari dan kau dapat jika engkau hanya terus menunggu..? Padahal yang kita cari juga adalah kebaikan,adalah kasih sayang,lalu kenapa kita menunggu yang pada hakikatnya berbuat baik adalah merenda kasihsayang dan cinta. Pada hakikatnya hidup juga adalah bejana berhubungan yang saling berkaitan antara satu sama lainnyadan jika kebaikan yang kita perbuat maka kebaikan dan bonusnya yang akan kita dapat.  Sebab dari kebaikan yang kita perbuat akan menumbuhkan kesadaran bagi diri lebih luas dan lebih jauh cara menilainya,akan lebih terbuka semua pintu keindahan dan keluasan hidup,menjadi kaya hati kita dalam menghadapi berbagi macam persoalan kehidupan. Kebaikan juga menumbuhkan berbagai macam khasanah luasnya rizki serta ilmu dan mematangkan sifat dan mental seseorang untuk berjalan dalam tinggi rendahnya nada irama kehidupan. Namun kebaikan tidaklah bisa berdiri sendiri harus disangga dengan kebenaran dan keindahan dalam penerapannya,dan tentunya hal ini anda sudah paham dan memahami betul dari berbagai macam kebijaksanaan yang telah seringkali diuraikan oleh sang Mursyid atau dari berlembar-lembar buletin yang telah di cetak dan di edarkan.  Jadi berbuatlah kebaikan setidaknya demi menemukan ketentraman hati juga selain mengikuti sunah Rosululloh Muhammad yang Beliau selalu seringkali mencontohkan untuk terus berbuat baik meski terus disalahpahami dan difitnah,namun Beliau tidak berputus asa terhadap itu. Berbuat baiklah demi menunjukan kepada siapapun saja bahwa berbuat baik itu suatu kenikmatan tersendiri yang hanya bisa dirasakan bagi mereka yang melalukannya dan rasa dan pengalamannya selalu berbeda bagi tiap pelakunya,berbuat baiklah,perbuatlah kebaikan yang akan merangsang orang lain untuk mengikuti dan menjalaninya sebab tahu nikmatnya sebab”Kepengen ketemu keindahanya”,bukan pula karena pamrih pahala ataupun puja-pujian yang akan memupuk tanaman kesombongan didalam hati kita..., jangan pula GR bahwa kita bisa berbuat baik karena kemampuan kita,karena kehebatan kita,karena ilmu kita yang pada hakekatnya kita tidaklah punya apa-apa.  Dan pada intinya kewajiban kita adalah berbuat baik tanpa harus menunggu,dicontohkan jenisnya dan diperintahkan apa bentuk dari kebaikan tersebut,sebabnya kadang jika semua hal kita menunggu dan hanya meniru,maka jika yang kita tiru dan tidak sesuai dengan harapan tinggi di ubun-ubun pemikiran kita,maka kekecewaan akan memenuhi seantero ruang hati dan pemikiran,maka berbuat baiklah tanpa harus bertendesi atau agar danggap hebat oleh siapapun,sebab perbuatan baik yang akan menceritakan siapa sesungguhnya diri dan sejarahmu,erta darinya kita akan menemukan indahnya kehidupan.Hidup itu luas,jangan persempit dirimu sendiri untuk menunggu berbuat baik sampai kehabisan waktu,hidup itu kaya dan sangat luas,maka dari itu jangan perdangkal pemikiranmu dengan emosi dan ke”GR”an mu akan sesuatu.Alloh ya Hafied,Allohul Kaafi,ketentraman bersama kalian.

DIMENSI HENING
*Berbuat baiklah demi menunjukan kepada siapapun saja bahwa berbuat baik itu suatu kenikmatan tersendiri, yang hanya bisa dirasakan bagi mereka yang melalukannya, rasa dan pengalamannya selalu berbeda bagi tiap pelakunya.
Berbuat baiklah..,perbuatlah kebaikan yang akan merangsang orang lain untuk mengikuti dan menjalaninya sebab tahu nikmatnya, sebab”Kepengen ketemu keindahannya”,bukan pula karena pamrih pahala ataupun puja-pujian yang akan memupuk tanaman kesombongan didalam hati kita...

ANGKRINGAN SUFI
Bismilahirohmanirohim:Alhamdulillah wasyukrulillah.
Alhamdulillah wasyukrulillah untuk kemarin,hari ini dan nanti,Alhamdulillah karena
oleh Alloh swt kita masih diperkenankan bertemu dengan keindahan bulan maulud,bertemu dengan pergantian tahun baik hijriah ataupun masehi.
Alhamdulillah juga karena masih tersedianya kesempatan bagi kita untuk menyadari bahwa kita telah begitu banyak hutang rasa syukur kepada Alloh swt namun Alloh tetap menurunkan rahmat-Nya tanpa mempersoalkan kita mensyukurinya ataupun tidak dan Alhamdulillahnya lagi bahwa setidaknya kita mulai bisa begitu indah menjalankan,mendiami,mengikuti dan berkhusyu mesra dalam”Khataman Burdah di Maulud,bulanya Rosululloh Muhammad saw”.
Setidaknya kami GR sedikit,bahwa kebaikan-kebaikan yang dikerjakan bersama akan menumbuhkan kenikmatan yang luarbiasa tida tara yang setiap individu jamaah merasakan keindahanya dan berbeda-beda jenis pengalaman dan nikmat indahnya.
Sebuah  rasa GR yang bukan kesombongan namun sebagai pengingat dan pemacu untuk terus semangat berbuat kebaikan,bukan rasa GR untuk merasa lebih hebat ,merasa lebih alim,sholeh,pinter dari yang lainnya atau siapapun,sebab semakin hari kami semakin menyadari bahwa kami toh hanyalah debu-debu tiada artinya dibanding ke Maha luasan Rohmat Alloh swt dan samudera kasihsayang Syafa’at Rosululloh Muhammad saw.
Ya...,memang kami akui kami sedikit GR,namun GR yang bukan Berarti keGedean Rumongso pintere,hebate,alime,sholehe atau sombonge namun GR yang berarti Gampang Rumongso bahwa kami ini bukanlah apa-apa,bukan siapa-siapa jika Alloh dan Rosululloh marah terhadap kami,dan GR yang mengajari kami untuk bersyukur,untuk terus Bersholawat,Beristighfar dan mengakui salah tanpa bilang kalau lagi khilaf.
Dan GR kami mengarahkan kami untuk terus memperbaiki diri,membenahi segala lini yang akan menjadikan kami menemukan hikmah dan keindahan serta”Ja’aa Barokatan fi kulli syai’(bahwa berkah itu ada pada segala sesuatu,akan tumbuh berkah di segala sesuatu yang kita sungguh-sungguh mencarinya).”
Setidaknya itulah yang kami temui dan rasakan di keindahan Khataman maulud kemarin,dan apakah yang kau temukan saudaraku..?dan sekali lagi Alhamdulillah wasyukrulillah untuk kemarin,hari ini dan nanti.



0 komentar:

Posting Komentar