Jumat, 03 April 2015

EDISI KHATAMAN 20 JUNI 2013

Edisi Khataman Burdah
20 Juni 2013

JANGAN ABAIKAN AKU
“ Di Cintakan kepada-Ku dari dunia kalian 3 (Tiga) hal, Wewangian, Isteri-isteri dan
dijadikannya kenikmatan hatiku ketika shalat”.   
Penjelasannya “ Beliau menyukai 3 (Tiga) hal tersebut dengan segala kezuhudanya atas-Nya
dan atas lain-Nya sebab ke tiganya adalah bagian (Duniawinya) yang telah ditentukan jauh
sebelumnya oleh ilmu Allah pada waktu Azali. Beliau mengambilnya demi melaksanakan
perintah, melaksanakan perintah adalah ketaatan. Lewat hadist diatas, mari kita bertadabbur
(Mengangan-angan) berfikir, menggali, mempelajari pesan Rosul yang tersembunyi dalam hadist
tersebut, ada makna apa kaitannya dengan pewangian atau aroma, wanita-wanita dan sholat.
*Taukah anda wewangian yang di maksud adalah aroma sholawat…?.    
-Aroma sholawat adalah aroma wangi yang menutupi busuknya kesombonganmu, busuk dan rapuhnya
tinggi hati serta ilmumu yang kau banggakan.
-Aroma tidak khusuknya sholatmu.
-Aroma musyrikya syahadatmu.
-Aroma batalnya puasamu.
-Aroma tidak sahnya zakatmu.
-Aroma riya dari naik hajimu.
-Aroma kesombongan sedekahmu.
-Dan Aroma tidak sahnya syareatmu.
Serta aroma-aroma tidak ikhlasnya segala bentuk perbuatan dan amalmu,  itulah dahsyatnya
sholawat  yang menutup  ibadah mahdloh dan muamalatmu
Maka dengan bahasa yang sangat halus lewat isyarat pewangian, seharusnya kita harus tanggap
untuk memperbanyak membaca sholawat, dan Rosulullah juga pernah bersabda “ Celakalah orang
yang tidak bisa melihatku besok di hari kiamat”  Maka Aisyah Ra. Bertanya, Siapakah yang
tidak bisa melihatmu wahai Rosulullah….. ? Nabi Muhammad SAW menjawab” Orang yang bakhil “
Siapakah yang bakhil itu, ? tanya Aisyah Ra selanjutnya” Orang yang tidak membaca sholawat
untukku ketika ia mendengar namaku” jawab Nabi Muhammad SAW. Lewat hadist itu juga, seakan
Rosul berpesan” Jangan abaikan Aku”, sebab aku akan memberikan syafa’at kepadamu. Jika
Rosulullah merekomendasikan syafa’atnya kepada kita, niscaya ampunan Allah akan dilimpahkan
kepada kita karena syafa’at itu bagian dari rahmat Allah, dan rahmat Allah itu mencapai apa
saja. Dan barang siapa yang hadir di suatu tempat, dimana Rosul hadir maka ia akan mendapat
syafa’at serta rahmat Allah. Dengan sadar ataupun tidak sebab rahmat Allah dan syafa’at itu
meliputi dan mencapai apa saja, kuncinya harus iman dan yakin. Ketahuilah… ! Rosul itu
hadir di majelis yang di bacakan  (Laqot Jaa’ akum Rusull……Alayah.) Sesungguhnya telah
datang kepadamu seorang Rosul dari kaummu sendiri berat terasa penderitaan olehmu sangat
menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu amat belas kasih lagi penyayang bagi orang-
orang mukmin (At taubah, Juz 11, ayat 128).  Hadirnya   Rosul membuka pintu-pintu kebaikan,
pintu langit tujuh dibuka, pintu 18 ribu alam dibuka, arsy dibuka, syurga dibuka pintu
neraka ditutup dan ketika Rosul hadir, Allah turun tangan, karena Allah bersifat Rouufur
Rohiim (Tidak tega terhadap makhluknya) dan di situlah Maqom Mustajabah. 
* Lantas kenapa Rosul mencintai wanita. . . ?           karena
-Rosul di gelari Ummy Rouufur Rohiim, Ummy maknanya ibu, dalam arti sebagai induk kehidupan
yang bersifat feminim.
-Rouufur Rohiim (Amat belas kasih dan sayang) dalam arti ora tau tego nyawang anakke, dan
sifat tersebut merupakan pancaran dzat Allah.
Penandasannya dalam surat 21 (Al Anbiyaa’ ayat 107) “ Dan tidaklah kami mengutus kamu
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. 
*Kenapa Rosul mencintai Shalat…?  Perlu kita ketahui jika perjalanan muamalahmu, rukun
Islammu sudah mencapai inti pada hatimu maka akan bertemu dengan aroma sejati Sholatmu.
Jika benar kiblat sholatmu, sudah benar hatimu, sudah khusyuk dan hubmu (Cintamu), maka
akan terbuka pintu hijabmu dan akan kau temukan buah dari sholatmu yang berujud kasih
sayang dan aroma wangi dari peneguhan tauhid serta rukun Islammu, sebab sholat adalah inti
dari peneguhan rukun islam dan rukun iman, sehingga tidak ada yang lain selain Allah dan Rosulullah.
Itulah kenapa Rosul mencintai sholat yang pada hakekatnya lewat pesan sholat itu Rosul
memberi isyarat bahwa sholat itu sebenarnya pergerakan alam semesta agar semua kembali
kepada Allah, sebab ketika Rosul sholat seluruh alam ikut sholat, lihat Qur’an Surat An
Nahl ayat 49 juz 14.
“ Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang
melata di bumi dan (Juga) para Malaikat, Sedang mereka (Malaikat tidak menyombongkan diri)”.
Lihat pula surat Ar Ra’d ayat 15. “ Hanya kepada Allahlah sujud (Patuh) segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (Dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
Dari keseluruhan yang telah di isyaratkan Kanjeng Rosul hendaknya bergegaslah untuk
merespon positif untuk menjalani sabdanya sebagai bentuk kecintaan terhadap ajarannya,
sebagai pondasi menuju pemeluk islam yang kafah  agar tercapai akhlakul karimah agar
mencapai  sebagai insan yang kamil.
Lanjutan, 10 (Sepuluh) WASIAT ROSULULLOH
10. Wasiat kesepuluh yaitu :
“ Baginda Rosululloh SAW bersabda”
Wahai Ali …! Mulailah mengucapkan salam kepada orang Islam yang engkau jumpai , niscaya
Allah mencatat bagimu dua puluh kebaikan. Dan jawablah salam niscaya Allah mencatat bagimu empat puluh kebaikan.
Wahai Ali …! Jauhilah sifat marahmu karena sesungguhnya marah itu dari syetan, dan syetan
itulah yang menguasaimu dikala engkau marah.
Wahai Ali …! Jauhilah bersumpah palsu (Bohong) karena sesungguhnya bersumpah bohong itu
merusak harga diri, rezki dan usia.
Wahai Ali …! Agama itu nasehat Allah, Rosulnya dan bagi orang-orang mukmin.
Wahai Ali …! Takutlah doa orang teraniaya karena doanya dikabulkan oleh Allah SWT.
Wahai Ali ….! Apabila engkau di sanjung orang di hadapanmu, ucapkanlah Ya Allah jadikanlah
aku lebih baik dari pada apa yang mereka katakan, ampunilah dosaku apa yang mereka tidak
ketahui, janganlah engkau siksa tentang apa-apa yang mereka telah ucapkan. 
Wahai Ali …!  Janganlah engkau menghardik orang yang meminta pertolongan sekalipun ia
datang naik kuda (Kendaraan) dan berilah ia, karena sesungguhnya sedekah itu lebih dahulu
jatuh ke tangan Allah sebelum jatung ke tangan peminta.
Wahai Ali …! Sayangilah golongan orang fakir miskin niscaya engkau di sayang Allah.
Wahai Ali …! Janganlah engkau membentak fakir miskin niscaya engkau tidak di bentak
Malaikat kelak di hari kiamat.
Wahai Ali … ! Jika di ucapkan kepadamu , takutlah kepada Allah maka janganlah engkau marah
sebab hal itu akan membahayakanmu pada hari kiamat kelak.
Wahai Ali … ! Tidak ada kefakiran yang lebih hebat dari pada kebodohan, Tidak ada yang
lebih berharga dari pada akal, Tidak ada kesepian yang lebih sunyi dari pada mengagumi diri
sendiri (Ujub), Tidak ada kekuatan yang lebih kuat dari pada musyawarah, Tak ada iman yang
lebih hebat dari pada keyakinan, Tidak ada wara’ yang lebih hebat dari pada menahan diri,
Tak ada keindahan seindah budi pekerti yang baik dan Tak ada ibadah yang melebihi tafakur.   
Wahai Ali …! Apabila lahir anakmu baik laki-laki maupun perempuan adzanilah telinga
kanannya serta iqomahkan telinga kirinya sehingga dengan demikian ia tidak di goda syetan.
Wahai Ali …!  Apabila engkau keluar rumahmu untuk suatu keperluan, bacalah ayat kursi,
insyaallah keperluan (Khajat) itu akan tercapai.
Wahai Ali …! Barang siapa menuntun orang buta dengan tangan kirinya, tangan kanannya akan
menuntun tangan kananmu pada hari kiamat.
Wahai Ali …! Sesungguhnya segala sesuatu ada penyakitnya.
-Penyakit bicara adalah dusta.
-Penyakit ilmu adalah lupa.
-Penyakit ibadah adalah riya.
 
ANGKRINGAN SUFI
Dalam perputaran roda kehidupan kadang kita terlalu angkuh dan congkak. Yang paling miris
kita rasakan kita tidak pernah bersyukur atas segala kenikmatan yang selalu di limpahkan
Allah SWT kepada kita. Sebenarnya apa kita tidak menyadari bahwa makhluk selain kita justru
bersyukur dengan segala bentuk dan kodratnya sebagai makhluk, apa kita tidak mau belajar
dari ciptaan selain kita, mestinya kita malu dengan hewan-hewan yang selalu bersyukur atas
kehendak-Nya, suatu ketika ada beberapa hewan yang di datangi Malaikat Jibril untuk di tanya.  
Malaikat Jibril : Hai Sapi… aku di utus Allah ta’ala untuk menanyakan kepadamu, apakah kamu
rela di jadikan seekor sapi dengan bentuk yang demikian.
Sapi    : Wahai Malaikat Jibril aku sangat rela dan bersyukur di ciptakan sebagai Sapi dari
pada kelelawar yang mandi dengan air kencingya sendiri.
Malaikat Jibril : Oh begitu baiklah kalau begitu aku akan tanyakan pada kelelawar, Hai…
Kelelawar apa kamu ridlo kamu di jadikan hewan dengan wujud yang begitu.
Kelelawar       : Amin yarobbal alamiin saya bersyukur sekali di beri ujud begini dari pada
aku di jadikan cacing yang lemah dan tinggal di tempat-tempat yang kotor/busuk.
Malaikat Jibril : Jadi kamu mensyukurinya baiklah coba aku tanyakan pada cacing, hai..
Cacing, apa kamu rela di jadikan mahluk yang lemah sekaligus tinggal di tempat-tempat yang kotor dan busuk.
Cacing    : Ya Malaikat Jibril sampaikan pada Gusti Allah bahwa saya sangat mensyukuri atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya dan saya ridlo di ciptakan begini dari pada saya di
ciptakan menjadi MANUSIA yang di beri akal serta hati nurani akan tetapi selalu ingkar dan
selalu membuat kerusakan.
 
MUTIARA HIKMAH
*Janganlah bersahabat dengan orang yang kondisinya tidak membangkitkan semangatmu dan
perkataannya tidak mengantarkanmu kepada Allah.   (Ibu ‘Athaillah).
*Janganlah menuntut Tuhan lantaran permintaanmu terlambat di Kabulkan, Namun tuntutlah
dirimu lantaran terlambat melaksanakan kewajiban.  (Ibnu ‘Ataillah).
*Dahan-dahan kehinaan tidak berkembang kecuali dari benih ketamakan.
(Ibnu ‘Ataillah).
*Jika engkau teryata tidak memiliki kebaikan sama sekali (dan kau menyadarinya) maka itu
lebih baik dari pada engkau menganggap behwa kau memiliki kebaikan (Padahal sebenarnya
tidak). (Ibnu ‘Ataillah).
-Penyakit akhlaq adalah memuji diri sendiri.
-Penyakit berani adalah agresif (Tidak waspada).
-Penyakit murah hati adalah menyebut-nyebut pemberian.
-Penyakit cantik/cakep adalah sombong.
-Penyakit bangsawan adalah bangga.
-Penyakit malu adalah lemah.
-Penyakit mulia adalah menonjolkan diri.
-Penyakit kaya adalah kikir.
-Penyakit royal adalah berlebih-lebihan.
Wahai Ali …! Jagalah dan pegang teguh wasiatku ini baik-baik niscaya engkau berada dalam
kebenaran dan kebenaranpun akan selalu menyertaimu.
Wahai Ali … ! Jagalah wasiatku ini sebagaimana aku menjaganya dari Jibril dari Allah yang
Maha Suci Asmanya dan tiada Tuhan selain Dia.
Demikianlah wasiat-wasiat Baginda Rosulullah SAW kepada Imam Ali Bin Abi Tholib Karomallohu
Wajhah wa rodhiyallohu ‘anhu, untuk menjadi bahan renungan dan mukhasabah diri serta
dijadikan pegangan hidup untuk mencapai kebahagiaan Dunia Akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar