Jumat, 03 April 2015

EDISI - 10 KAMIS

Edisi, 10
Kamis 21 Maret 2013

TOMBO ATI
Di dalam tubuh kita terdapat segumpal darah, apabila darah tersebut jelek maka jeleklah
seluruh tubuh kita dan apabila segumpal darah tersebut baik maka baiklah  seluruh tubuh
tersebut apakah itu, ia adalah HATI “
Mencermati dari kalimat diatas berarti di dalam tubuh kita ada hati yang sakit sehingga
kita sangat membutuhkan yang namanya Obat Hati. Lantas penyakit macam apa dan obat macam
apa yang mempu memberi penawar dalam kesakitan tersebut. Perlu kita ketahui bersama bahwa
di dalam organ tubuh kita ada sekitar 60 bibit-bibit penyakit hati yang sewaktu-waktu bisa
menjalar dan menyerang dengan mendadak pada kita. Dari 60 tersebut diantaranya rasa iri,
dengki, sombong dll yang berkaitan dengan 7 (Tujuh) Nafsu yang bersarang di dalam hati.
Maka dengan demikian kita perlu penawar hati (TOMBO ATI). Obat hati macam apa yang mampu
menggerus/menghancurkan penyakit tersebut, yakni bahwa Obat Hati tersebut ada 5 (Lima)
macam perkara yaitu :
1.    Moco Qur’an Sakma’nane.
2.    Sholat wengi lakonono.
3.    Dzikir wengi ingkang suwe.
4.    Weteng iro luwehono.
5.    Wong Kang Sholeh kumpulono.
Dari 5 (Lima) perkara tersebut kita kupas tentang “ Moco Qur’an Sakma’nane”  Dari kata
Sakma’nane berkaitan erat dengan ingat maknanya (Eling Maknane) Dengan demikian ketika kita
ingat akan artinya dan mengangan-angan atau merenungi maka akan menjadi obat hati.  Kenapa
hal tersebut bisa menjadi obat hati, tentu karena kita sudah mengingat Allah, mengingat
perintah Allah dan mengingat larangan Allah, tentunya kalau sudah demikian maka akan
mengamalkan isinya Alqur’an bukan lagi menghafal Alqur,an.
Jadi disini kita diajarkan lebih menitik beratkan pada isinya Alqur’an yakni mepraktekkan /
mengamalkan isinya, bukan lagi hafalannya. Akan tetapi kita justru bangga ketika kita sudah
bisa mengafal (Hafizd) Alqur,an dan tanpa disadarai, justru dari situlah tumbuh bibit-bibit
penyakit hati, mengapa demikian, karena ia sudah merasa bangga dan merasa pandai sehingga
ia terjebak dengan rasa ujubnya karena sudah merasa mulia dapat mengafal Alqur,an. Apakah
hal yang demikian bisa dikatakan sebagai Obat Hati, saya rasa masih sangat jauh untuk bisa
dikatagorikan bahwa membaca Alqur’an sebagai Obat Hati.
Yang terpenting dalam hal tersebut adalah ketika kita membaca maka diharapkan sambung
dengan pencipta Alqura’n, dan dalam kehidupan sehari-hari aplikasi dari bacaan tersebut
dapat diamalkan dan dipraktekan, tidak harus dihafalkan akan tetapi paham isinya, kalau hal
itu tujuan pokok dari “ Moco Qur’an Sakma’nane “ sudah barang tentu penyakit yang
menghinggapi dalam hati kita akan terobati,   karena hal tersebut merupakan terapi ampuh
untuk mengikis habis bibit-bibit penyakit yang selau bersarang pada Qolbu kita.  Kalau
sudah demikian maka hati kita bisa dikatakan sebagai Qolbun Salim. Sehingga walaupun kita
dalam tidur namun hati kita tetap berdzikir / mengingat Allah (Lam Ya’nam).***

ARKANUL ISLAM
“ PUASA”   Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja mulai dari imsak sampai
maghrib, akan tetapi lebih merupakan suatu proses peragian agar manusia tidak menjadi rakus
terhadap keduniawian.   Allah melatih kita untuk menahan diri terhadap keinginan-keinginan
yang mubazir agar kita bisa fitri dalam setiap keadaan.
Puasa juga salah satu proses dari banyaknya proses metamorfosa manusia yang hari-
harinya diliputi dengan hal-hal yang menjijikan, seperti kemunafikan, keserakahan dan masih
banyak lainnya, maka dengan diwajibkan puasa, sebenarnya Allah menyediakan ruang dan waktu
untuk memproses diri, bertapa (Metamorfose/kepompong) kholwat dengan maksud agar kita bisa
kembali ke kodrat manusia yang suci.
Dari sudut lain tentang puasa, bahwa puasa tidak akan merusak metabolisme  jasmani,
bahkan akan memperkuat metabolisme rohani. Padahal kita tahu bahwa ketegaran
merupakan penopang kebugaran bagi jasmani.  Dari sudut lain tidak ada orang mati gara-gara
puasa  yang ada akan menjadi sakti, dan sesungguhnya karena dengan melaparkan dirinya dan
jiwanya, kita belajar ngancani nafsu. Dengan kata lain (Laparkanlah anjingmu niscaya ia
akan menurut dengan perintahmu)

MUTIARA HIKMAH
“  Orang yang selalu mem-banggakan dirinya itu pertada lemah akal pikirannya”
“  Ujub adalah lawan dari kebenaran dan bencana bagi orang-orang berakal (Ali bin Abi Thalib).”

ANGKRINGAN SUFI
Rasa gelisah nampak pada wajah Kang Sarengat karena seperti ada sesuatu yang di pikirkan
dalam benaknya,  sehingga ia baru menyadari kalau teryata sahabatnya Kang Hakekat sudah
lama datang tak di hiraukan.
Kang Sarengat : Wah... sudah dari tadi to Kang, gitu kok yo tidak bilang 
Kang Hakekat  : He..he..he..Kang Kang ada apa gerangan sehingga dirimu bermuram durja kaya
raja kehilangan tahta aja he..he.. 
Kang Sarengat  : Begini Kang saya itu sedang berfikir kenapa kemaksiatan itu dilarang oleh
Gusti Allah,  sebenarnya boleh tidak kalau kita melakukan hal itu.  
Kang Hakekat   : Tumben pertanyaan Sampean cerdas, siapa bilang dilarang itu khan menurtmu,
lho Tuhan itu membolehkan manusia untuk berbuat maksiat apa saja, dengan catatan bisa
memenuhi 5 (Lima) syarat-Nya.
Kang Sarengat : Lho tenane Kang Sampean ojo guyon lho, lha 5 syarat itu apa saja jadi
penasaran, wah siiiiiiip tenan ini.
Kang Hakekat   : Rupanya Sampean tertarik, baiklah akan aku katakana demi dirimu
he..he..he... 1. Boleh maksiat tapi jangan makan rizkinya Allah, 2. Jangan di buminya
Allah, 3. Jangan sampai dilihat Allah, 4. Ketika Malaikat maut datang kamu harus
menghindari dan yang ke 5. Ketika kamu mau dimasukan neraka oleh zabaniah bisakah kamu
brontak, itu syaratnya silahkan maksiat he..he..he.
Kang Sarengat : Wah damput-damput ya tidak mungkinlah (Katrok)…??!!!

0 komentar:

Posting Komentar