Jumat, 03 April 2015

EDISI - 01 KAMIS

Edisi,  01
Kamis 3 Jan 2013

MBAGUSKE ATI
Dalam perjalanan hidup……… Titah kita sebagai manusia tidak luput dari salah dan dosa karena begitu banyak rintangan dan hambatan yang selalu menghadang dalam setiap lorong waktu yang teramat panjang dan melelahkan, begitu sulit dan begitu sakit hingga anyir bau nanah kehidupan tak dirasa, aroma busuk sepertinya akrab dengan santapan keseharian kita. Tidak sadar bahwa apa yang telah kita telan beresiko dalam tubuh kita, apa yang kita makan berbahaya dalam jiwa kita sehingga tumpukan sampah meracuni dan membungkus Qolbu kita hingga susah bernafas lebih-lebih mengingat Tuhan.Makanan dan asupan macam apa yang telah membuat hati kita menjadi buta dan tuli, yang menjadikan bara panas merubah perangai, yang membuat prilaku jiwa kita menjadi liar tak berbudi, Semua itu adalah makanan-makanan yang tidak mengenal “ HALAL HARAM "  Lantas bagaimana kita dalam menyikapinya dari kesemua itu apakah kita diam tak peduli dengan keadaan yang semakin menggila apakah kita bergerak untuk mengadakan sebuah perubahan jawabnya lebih baik mati kafir dalam pembelajaran mencari ilmu kebesaran kasih sayang Tuhan dari pada mati islam dalam kesombongan dan kekafiran, artinya jangan pernah berhenti dan menyerah dalam rangka belajar kalammullah dan Mardhotillah.
Pitudhuh Guru Winasis memberi Tutur tentang Empat Perkara Mbaguske Ati
Pertama. Menjaga masalah makanan. Seperti yang di sampaikan diatas betapa pentingnya tentang menjaga makanan, karena sari-sari makanan akan diserap oleh darah dan di alirkan keseluruh tubuh sehingga kalau yang kita makan tidak jelas halal haramnya akan medatangkan hijab bagi Wulu, Kulit, Daging, Getih, Otot, Balung dan Sumsum kita lebih jelasnya akan menuai malapetaka dari yang kita makan.
Kedua    Sempatkan untuk selalu taat kepada Allah.  Mengapa begitu karena dengan kita selalu taat kepadaNya maka kita akan tahu keinginan hati kita sehingga ada tembung (Atimu Kancanono)
Ketiga    Menjaga kehormatan (Jaga Nama) Dalam tubuh kita ada Asma-Asma Allah dan Rosulullah sehingga kita harus menjaga kehormatan/nama dengan demikian kita telah menjaga Asma Allah
Keempat    Meninggalkan sesuatu yang dapat memalingkan dari Allah
Dari keempat perkara tersebut jelas sudah bahwa apa yang kita makan, apa yang kita konsumsi akan berkaitan erat dan berpengaruh pada prilaku serta cara berfikir kita. Maka demikian mestinya kita harus Wiraki (hati-hati) lebih-lebih bagi para perjalanan para sufi karena perjalanan itu harus betul-betul dipahami bahkan termasuk syarat mutlak untuk mengerti ilmu Allah  dan “ ngerti sakjroning pengertian “ (Balek) Kalau sudah demikian maka berjalanlah dengan jelas menuju Allah (Surban, Sir/Bana
Jika sudah hati-hati kok masih ada hal yang haram dimakanan tersebut maka haramnya akan dihilangkan oleh Allah.
Mengenai hal menentang nafsu / nafsumu kancanono  (Atimu Kancanono) artinya anggap nafsu adalah teman sehingga kalau kita sudah bisa berteman dengan nafsu maka akan mengerti keinginan teman atau nafsu,  dengan demikian jika teman / nafsu mengajak hal yang tidak baik jangan dituruti namun jika mengajak suatu kebaikan turutilah, oleh sebab itu sejatinya kita tidak bisa mengekang nafsu yang bisa kita lakukan hanya menemani nafsu yang menuju keridhoan Allah. Dengan demikian sucikanlah / wudhukan hatimu, baguskanlah hatimu karena yang demikian ketika hatimu suci maka hatimu akan menjadi Rumah Allah. ***

MUTIARA HIKMAH
“ Jika Kau ingin mengetahui kedudukanmu disisih Allah, maka perhatikan dimana Ia menempat-kanmu (Ibnu Athaillah).
“  Adab adalah jalan menuju pada setiap keutamaan, dan perantara menuju pada setiap ketetapan syariat.
“  Dan adab dapat menutupi buruknya Nasab.
“  Keluargaku (Nasabku) yang haqiki di akhirat adalah orang-orang yang benar-benar bertqwa. (Rosulullah S.A.W).

ANGKRINGAN SUFI
Dalam suasana penuh keakraban di angkringan Kopi terdengar canda dan tawa penikmat-penikmat nasi dan Kopi angkringan serta sesekali ada yang meghisap rokok hingga asap mengepul mewarnai dinginya malam. Diantara mereka ada Kang Sarengat dan Kang Hakekat
kang Hakekat    : Kang Sarengat sampean ngibadah kuwi ben ngopo.  Opo ben alim opo ben diarani ahli ibadah,
Kang Sarengat : Wah…wah..wah piye to kang sampean kuwi,  yo cetho ben mlebu suwargo, apa sampean tidak takut neraka…?
Kang Hakekat : Hemm …. He he he Kang Sarengat Kang sarengat seprono seprene kok yo tidak paham-paham to kang, yo kuwi kopine di sruput sik dirokoki  nanti khan bisa paham he he he
Kang Sarengat : Lho la piye to Kang memang masih ada yang salah ya dengan apa yang saya lakukan.
Kang Hakekat : Yo tidak salah Cuma belum pas saja kenapa sampean takut pada Neraka dan pingin masuk syurga, bukankah lebih baik kamu takut dengan yang punya Neraka dan pingin ketemu dengan yang punya Syurga he he he......
Kang Sarengat : Olalah ngono to.…. jan tiwas rumongso sugih jebul masih kere dan merasa benar teryata belum apa-apa maturnuwun Kang Hakekat..........

0 komentar:

Posting Komentar